Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) masuk jajaran top loser sepanjang tahun 2015 ini. Saham PGAS telah anjlok 54,5%. Pada penutupan Selasa (29/12), saham PGAS ditutup 1% ke level Rp 2.730.
Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Capital mengatakan, anjloknya saham PGAS sepanjang tahun ini terjadi akibat kebijakan pemerintah menurunkan harga gas. "Kebijakan penurunan harga tersebut telah berdampak besar pada penurunan kinerja perseroan," katanya.
Namun, Alfred menilai saham PGAS sudah turun cukup dalam hingga ke level bottom. Menurutnya, valuasi saham emiten infrastruktur tersebut sudah sangat murah sehingga berpeluang besar untuk naik tahun depan.
Menurutnya adanya rencana pemerintah menurunkan harga gas tahun depan tidak akan berdampak besar saham perseroan. Pasalnya, harga saat ini sudah mengakomodasi ekspektasi penurunan tersebut.
Selain itu, lanjutnya, jika tahun depan kepastian merger antara Pertagas dengan PGAS akan mendorong harga saham perseroan meningkat tajam. "Kalau sudah ada kepastian itu para analis akan melakukan upgrade valuasi dan sahamnya bisa meningkat sangat signifikan" ujar Alfred.
Oleh karena itu, Alfred memandang saat sudah tepat jika ingin mengakumulasi beli saham PGAS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News