Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Suria dan Hans juga melihat bahwa prospek JSMR masih positif seiring dengan upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur. Surya optimis tahun ini pendapatan perseroan bisa tumbuh seiring dengan kenaikan tarif tol 6%-25% tahun lalu dan seiring rencana pengoperasian tiga ruas tol baru.
Suria menargetkan pendapatan JSMR Rp 10,69 triliun, naik dari Rp 9,8 triliun pada tahun lalu. Net propit diperkirakan mencapai Rp 1,6 triliunm naik dari Rp 1,46 triliun tahun sebelumnya. Sementara Liga memperkirakan pendapatan bisa mencapai 10,3 triliun dan laba bersih Rp 1,61 triliun tahun ini.
Liga maupun Suria menilai tantangan terbesar JSMR tahun ini adalah kelanjutan sanksi hukum yang dikenakan pada perseroan untuk membayar denda atas pengoperasian tol Kebon Jeruk-Tangerang kepada PT Tirtobumi senilai Rp 1,2 triliun. Jika perseroan kalah dalam proses banding yang telah diajukan keduanya menilai dampaknya akan sangat besar ke kinerja JSMR karena itu setar 16,3% dari pendapatan tahun lalu.
Tantangan lai menurut Liga adalah penurunan tarif tol pada saat lebaran. Jika tarif diturunkan lebih dari 30% maka akan menggerus pendapatan JSMR."Tapi kalau hanya 30% itu tidak akan berdampak sama seperti tahun lalu. Pendapatan JSMR masih tetap tumbuh," ujarnya.
Liga, Surya dan Hans merekomendasikan buy saham JSMR dengan target harga masing-masing Rp 6.650, Rp 6.500 dan Rp 6.150.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News