Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Sebelumnya dalam RAPBN 2016, JSMR hanya diusulkan mendapat PMN Rp 1,25 Triliun. Dengan porsi publik 30% maka dana right issue yang bisa diperoleh perseroan jika PMN terealisasi tidak lebih dari Rp 2 triliun.
Dengan kondisi serapan obligasi di pasar yang masih belum bagus, Suria tidak yakin dana sebesar itu bisa didapat perseroan dari pasar. Menurutnya, itu hanya bisa dicapai jika perseroan bisa mendapatkan investor strategis sebagai stand by buyer.
Senada Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menilai dana sebesar itu tidak akan bisa diharapkan dari pasar. Jika target tersebut tercapai JSMR harus bisa menggandeng investor strategis. Pasalnya, emiten lain yang juga tengah berencana right issue saat ini lebih banyak diserap oleh internal perusahaan sebagai stand by buyer.
Sementara Liga Maradona, analis Recapital Securitas optimis pemegang saham publik akan menyerap riht issue JSMR senilai Rp 8 Triliun tersebut karena prospek operator tol tersebut cukup positif di tengah upaya pemerintah menggejot pembangunan tol.
"Pembangunan jalan tol baru jadi prioritas pemerintahan Jokowi saat ini. Saya yakin right issue itu akan sangat menarik bagi investor," jelasnya.
Tahun ini JSMR membidik penyertaan di enam ruas tol baru di antaranya yakni Jakarta- Cikampek elevated dari kilometer 48 sampai kilometer 5 sepanjang 36 km, Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 100 km, Manado- Bitung 39 km dan Pandaan-Malang 40 km, tol Kediri-Kertosono sepanjang 27,9 km. Baru-baru ini, konsorsium JSMR dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) telah memenangkan proyek tol Batang-Semarang sepanjang 75 km.
Dengan prospek yang cukup positif tersebut, Liga yakin JSMR juga bisa dengan mudah menjaring investor strategis yang bisa diajak bekerjasama untuk melakukan ekspansi di jalan tol. Dia bilang, JSMR saat ini memang sangat membutuhkan penambahan ekuitas meskipun rasio utangnya (Debt to Equity Ratio/DER) masih 1,9 kali.
Pasalnya, perseroan tengah melakukan pembangunan jalan tol 459,8 km dan untuk investasi di tol baru juga dibutuhkan modal yang besar. Kendati belum bisa melakukan right issue, Liga menilai peluang JSMR tahun ini untuk mencari utang. JSMR juga berencana menerbitkan obligasi untuk mendanai capex yang dipatok Rp 13,89 triliun tahun serta me-refinancing utang jatuh tempo Rp 1,5 triliun tahun ini.
Menurut Liga prospek JSMR tahun ini masih bagus karena perseroan menargetkan akan mengoperasikan tiga ruas tol baru sepanjang 71 km yakni Tol Surabaya- Mojokerto seksi Krian-Mojokerto, Tol Semarang-Solo seksi Bawen-Salatiga dan Tol Solo-Ngawi seksi Kartasuro-Sragen. Selain itu, lanjutnya, kenaikan tarif 15 ruas tol yang dilakukan perseroan pada November 2015 akan memberikan dampak maksimal tahun ini.