Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana pengembang properti PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) untuk mengakusisi lahan baru di Cikarang dan Jawa Tengah, mendapat sambutan positif dari analis.
Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas menilai, langkah KIJA untuk mengakusisi lahan baru untuk kawasan industri di dua lokasi itu sudah tepat. Sebab, ia memproyeksikan, pasar kawasan industri akan kembali bangkit pada tahun 2015.
"Investor asing akan mulai berdatangan lagi, setelah sosok Presiden baru muncul. Ini saat yang tepat bagi pengembang properti sektor industri untuk meluaskan lahannya," ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, untuk mengolah lahan baru (raw land) diperlukan waktu sekitar 8-12 bulan untuk mengolah menjadi kawasan industri. Justru menurutnya, jika KIJA tak bergerak sekarang, maka perseroan dapat kalah saing dengan kompetitor lainnya, seperti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Bekasi Fajar Estate Tbk (BEST).
Sekadar mengingatkan, KIJA akan mengakusisi lahan baru yang berlokasi di Cikarang dan Kendal, Jawa Tengah dengan total dana investasi sebesar Rp 860 miliar. Pemilihan lahan baru di Jawa Tengah dipicu karena melihat kisaran Upah Minimum Pekerja yang jauh lebih rendah ketimbang di Jakarta dan daerah sekitarnya.
Untuk itu, Steven merekomendasikan investor untuk tetap di posisi BUY saham KIJA dalam jangka waktu panjang, dengan target saham Rp 260 per lembar saham. Kemarin, harga KIJA turun 1,4% menjadi Rp 212 per lembar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News