kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.405   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

Aliran Dana Asing Kembali ke Pasar Saham Indonesia, Simak Proyeksi IHSG


Selasa, 20 Mei 2025 / 05:46 WIB
Aliran Dana Asing Kembali ke Pasar Saham Indonesia, Simak Proyeksi IHSG
ILUSTRASI. Suasana main hall gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta (14/5/2025). Aliran dana atau capital inflow investor asing mulai kembali mengalir ke pasar saham Indonesia setelah meredanya ketegangan perang dagang.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana atau capital inflow investor asing mulai kembali mengalir ke pasar saham Indonesia setelah meredanya ketegangan perang dagang.

Kondisi ini mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.000, ditutup pada 7.141,09 pada perdagangan Senin (19/5).

Dalam sepekan terakhir, nilai net buy asing mencapai Rp 4,85 triliun, menandakan kembalinya minat investor asing terhadap instrumen berisiko seperti saham. 

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyatakan, kembalinya dana asing ke pasar modal Indonesia mengindikasikan pemulihan appetite investor ke instrumen berisiko.

Baca Juga: Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham Domestik, Simak Saham Rekomendasi Analis

Meski demikian, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, menilai arus masuk dana asing ke pasar saham domestik masih relatif belum kuat. 

“Namun paling tidak arus keluar sudah mulai mereda,” ujarnya dalam paparan virtual, Senin (19/5).

Joezer menjelaskan dalam 15 tahun terakhir, keperkasaan nilai dolar AS membuat valuasi saham di Amerika Serikat menjadi lebih premium dibandingkan emerging market. 

“Namun kondisi ini mulai menurun, lantaran perekonomian Amerika Serikat melambat.” 

Menurutnya, potensi keluarnya dana asing dari pasar AS membuka peluang bagi pasar saham Indonesia.

Di antara negara ASEAN, pasar saham Indonesia disebut masih menjadi primadona karena paling besar serta didukung pertumbuhan earnings per share (EPS) yang relatif baik. 

Baca Juga: Ketegangan Dagang China–AS Mereda, Pasar Saham Indonesia Siap Diburu Investor Asing

Catatan Mandiri Sekuritas menunjukkan, pertumbuhan compounded annual growth rate (CAGR) EPS Indonesia mencapai 7,4 % per tahun dalam lima tahun terakhir, dibandingkan Malaysia sebesar 4,3 %.

Dari sisi valuasi, IHSG tergolong murah. Menggunakan standard deviations rata-rata 10 tahun, forward price earning (PE) standard deviation IHSG tercatat minus 2,4, sedangkan forward price book value (PBV) minus 1,6. 

“Artinya, PE dan PBV ratio IHSG sudah berada di bawah rata-rata 10 tahun terakhir. Jadi sudah cukup murah, ditambah potensi return menarik dari dividen,” tutur Joezer.

Pembagian dividen emiten Indonesia juga meningkat dengan dividend yield mencapai 4 % – 5 %, memberikan potensi imbal hasil tambahan bagi investor. Selain itu, kebijakan relaksasi pembelian kembali saham turut menjadi katalis positif dan memperkuat kepercayaan pelaku pasar.

Baca Juga: Dampak Tanggung Penundaan Tarif ke Pasar Saham

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengingatkan meski pasar saham Indonesia memiliki potensi, dana asing juga berpeluang mengalir ke pasar saham lain, misalnya China. 

Oleh karena itu, Pilarmas Investindo memasang target IHSG akhir tahun di kisaran 7.720–7.920.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas merevisi target IHSG menjadi 7.690 pada akhir 2025, menggambarkan PE 13,89 kali, dan Mandiri Sekuritas memproyeksikan IHSG di level 7.150–7.600 sepanjang 2025.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini Jawa Timur: Surabaya, Madiun, Malang dan Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 20-22 Mei 2025, Daging Brisket-Short Plate Diskon Rp 29.600

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×