kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akuisisi BIPI terhadap AMI belum tuntas, ada apa?


Jumat, 20 Desember 2013 / 08:31 WIB
Akuisisi BIPI terhadap AMI belum tuntas, ada apa?
ILUSTRASI. Menu restoran Gokana Ramen & Teppan yang dimiliki PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK).


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) mengakuisisi PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI) dengan nilai US$ 600 juta. Akuisisi itu dilakukan melalui enam sumber pendanaan.

Pertama, BIPI mendapatkan pinjaman US$ 117 juta dari Nixon Investments Pte Ltd. Kedua, BIPI juga mendapatkan pinjaman US$ 90 juta dari AMI.

Sebelum mengucurkan pinjaman, AMI akan mendapatkan dana dari Nomura Singapore Ltd US$ 150 dengan jaminan saham AMI yang kelak diakuisisi BIPI.

Ketiga, BIPI meraih pinjaman US$ 220 juta dari Poseidon Corporate Service. Keempat, dari pinjaman US$ 32,6 juta dari PT Ciptadana Capital.

Kelima, BIPI akan menjual anak usaha, PT Benakat Patina, senilai US$ 105 juta kepada PT Florenceville. Sumber dana terakhir berasal dari kas internal perusahaan. Besarnya nilai transaksi akuisisi AMI sesuai dengan aksi divestasi yang dilakukan BIPI.

Pada Juni lalu, BIPI mengumumkan jika proses akuisisi AMI telah usai. Tapi, ternyata proses transaksi itu belum sepenuhnya tuntas. Bahkan, pada perkembangannya Nomura ternyata tak jadi memberikan pinjaman kepada AMI.

"Yang Nomura batal karena kami sudah memiliki sumber pendanaan lain," ungkap Michael Wong, Direktur Keuangan BIPI, (19/12), tanpa memberikan penjelasan lebih terperinci terkait sumber pendanaan baru tersebut.

Jadi, kini BIPI tinggal memiliki lima opsi sumber pendanaan. Empat dari lima opsi pendanaan tersebut sudah selesai. Kini, manajemen tengah melanjutkan proses yang masih tertunda, yaitu skema pendanaan keempat, pinjaman dari Ciptadana Capital senilai US$ 32,6 juta.

Kerumitan dan molornya penyelesaian sumber pendanaan ini ternyata juga membuat proses transaksi akuisisi AMI oleh BIPI belum sepenuhnya tuntas. Padahal, pada Juni lalu manajemen sudah mengumumkan jika proses akuisisi AMI sudah selesai.

Adapun rincian tiga transaksi yang dimaksud adalah, pertama, BIPI menerima pelunasan surat sanggup dalam bentuk 3,1 juta saham AMI. Kedua, BIPI menerima pelunasan surat sanggup dalam bentuk 3,1 juta saham AMI. Ketiga, BIPI membeli 9.999 sisa saham AMI dari PT Indokreasi Nuansa Sejahtera.

"Untuk yang Ciptadana Capital, akan kami tuntaskan secepatnya," pungkas Michael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×