Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) ternyata belum menyelesaikan tiga transaksi di anak usaha, PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI). Sebelumnya, BIPI akan melakukan tiga transaksi sebagai bagian proses akuisisi AMI.
Pertama, BIPI akan membeli surat sanggup bayar US$ 32,64 juta yang diterbitkan AMI pada para kreditur utang. Bersamaan dengan itu, BIPI akan menjaminkan kepemilikan sahamnya di AMI kepada para kreditur tersebut.
Kedua, BIPI menerima pelunasan surat sanggup dalam bentuk 3,1 juta saham AMI. Ketiga, BIPI membeli 9.999 sisa saham AMI dari PT Indokreasi Nuansa Sejahtera. "Akan diselesaikan dalam jangka waktu 1-2 bulan sejak tanggal surat ini," tulis Wendy Marthen, Sekretaris Perusahaan BIPI dalam keterangan resmi, Jumat (13/12). Pengumuman ini cukup mengundang tanda tanya. Pasalnya, Juni lalu, BIPI mengaku telah menyelesaikan akuisisi AMI.
Skema transaksi akuisisi 100% saham AMI milik Indokreasi itu memang berbelit-belit. Bahkan, sempat tertunda lebih dari setahun.
Kerumitan transaksi akuisisi AMI tercermin dari skema pendanaan BIPI. Kebutuhan akuisisi AMI ditutupi BIPI dari enam sumber pendanaan.
Pertama, BIPI mendapatkan pinjaman US$ 117 juta dari Nixon Investments Pte Ltd. Kedua, BIPI juga mendapatkan pinjaman US$ 90 juta dari AMI.
Sebelum mengucurkan pinjaman, AMI akan mendapatkan dana dari Nomura Singapore Ltd US$ 150 dengan jaminan saham AMI yang kelak diakuisisi BIPI.
Pada perkembangannya, Nomura ternyata tak jadi memberikan pinjaman kepada AMI. Penyebabnya juga masih belum jelas. Ketiga, BIPI meraih pinjaman US$ 220 juta dari Poseidon Corporate Service. Keempat, dari pinjaman US$ 32,6 juta dari PT Ciptadana Capital.
Kelima, BIPI akan menjual anak usaha, PT Benakat Patina, senilai US$ 105 juta kepada PT Florenceville. Sumber dana terakhir berasal dari kas internal perusahaan. Besarnya nilai transaksi akuisisi AMI sesuai dengan aksi divestasi yang dilakukan BIPI.
Harga BIPI naik 1,85% ke Rp 110, Jumat (13/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News