Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) belum lama ini mengakuisisi PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI). Urusan akuisisi beres, kini giliran soal pelunasan utang.
Tahun depan, BIPI berencana untuk melunasi sebagian utang jangka panjangnya. Michael Wong, Direktur Keuangan BIPI bilang, perusahaan memiliki total utang jangka panjang sekitar US$ 700 juta-US$ 800 juta. "Akan kami lunasi sekitar US$ 200 juta tahun depan," imbuhnya.
Jika menggunakan asumsi kurs tengah BI yang ada di level Rp 12.191 per dolar AS, berarti jumlah utang yang bakal dilunasi setara dengan Rp 2,44 triliun. Semua tagihan itu akan menggunakan kas internal sebagai instrumen pembayarannya.
"Bisa dilihat jika cash flow kami kuat, kan," pungkas Michael. Informasi saja. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per September 2013, BIPI memiliki utang senilai US$ 280,51 juta. Ini merupakan jumlah utang yang sudah ditarik dari fasilitas kredit ICICI Bank Ltd, Cabang Singapura dengan plafon pinjaman US$ 300 juta. Perjanjian utang ini ditandatangani pada 2010 lalu.
Kedua, utang senilai US$ 380 juta dari bank yang sama, hanya tahun penandatanganannya saja yang berbeda, yaitu pada 2012 lalu. Ketiga, utang dari Credit Suisse Cabang Singapura dengan nilai US$ 117,24 juta. Terakhir, utang dari Bank Muamalat dengan nilai US$ 10 juta.
Sementara itu, kas internal BIPI bisa dilihat dari pos kas dan setara kas perusahaan yang memiliki nilai sekitar Rp 2,51 triliun. Masih mengacu pada laporan keuangan periode yang sama, BIPI juga masih memiliki persediaan dengan total nilai sebesar Rp 50,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News