kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Aktivitas UMA naik dua kali lipat


Senin, 06 Juni 2016 / 21:29 WIB
Aktivitas UMA naik dua kali lipat


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pergerakan saham tak wajar alias Unusual Market Activity (UMA) mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), tercatat ada 44 UMA yang terjadi sepanjang periode Januari-Mei tahun ini.

Bandingkan dengan UMA yang terjadi sepanjang periode Januari-Mei 2015 yang tercatat sebanyak 21 UMA. Artinya, ada kenaikan sekitar dua kali lipat selama dua periode tersebut. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini.

"Pertama, ini karena kenaikan aktivitas transaksi," Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini kepada KONTAN, Senin (6/6).

Kenaikan transaksi memang segaris lurus dengan kegiatan transaksi dibursa saham. Otomatis, potensi adanya UMA pun juga semakin terbuka lebar.

Catatan saja, sepanjang tahun lalu, nilai rerata transaksi harian dibursa sekitar Rp 5 triliun. Sementara, Mei tahun ini reratanya sekitar Rp 6 triliun.

Level harga pergerakan sahamnya pun juga berubah. Saat ini, indeks lebih banyak bergerak pada level 4.800 -an. Sementara, tahun lalu indeks banyak bergerak dibawah level tersebut. Bahkan, akhir 2015 IHSG ditutup pada level 4.557.

Nah, kenaikan aktivitas transaksi ini juga tentunya memiliki potensi naiknya para investor nakal. Hamdi bilang, hal ini juga saling terkait. Pada saat yang bersamaan, kenaikan UMA ini juga merupakan hasil dari pengawasan otoritas bursa yang lebih ketat dan dengan standar yang lebih tinggi.

UMA memang tidak saklek menyatakan jika ada pelanggaran dibalik pergerakan yang tidak wajar itu. "Makanya, kan, juga ada autorejection untuk menjadi semacam peringatan dini bagi para investor," tambah Hamdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×