Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Noverius Laoli
Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji melihat dominasi aksi jual asing yang saat ini sedang gencar terjadi juga dipengaruhi oleh habbit investing investor asing dan domestik.
Investor domestik menurut Nafan karena sudah mengerti pasar yang dituju melihat peluang harga saham dengan valuasi rendah dengan kecenderungan akumulasi beli.
Sedangkan investor asing cenderung menghindari aset yang berisiko, mencermati keadaan geopolitik, ekonomi dan sentimen resesi. Alih-alih menaruh uang pada produk investasi saham yang saat ini beresiko, investor asing cenderung memindahkan portofolionya ke sektor investasi lain seperti investasi emas.
Baca Juga: Jelang rilis data tenaga kerja AS, yield SUN berpotensi turun
Ke depan meskipun juga melihat trend aksi jual masih akan terus belanjut Nafan menuturkan dari faktor domestik harus terus menjaga stabilitas ekonomi yang berkesinambungan guna menjaga kestabilan perekonomian.
Terkait beberapa saham yang saat ini sedang banyak diakumulasi jual oleh asing seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Wawan melihat hal ini dikarenakan oleh emiten tersebut sudah memberikan profit bukan karena saham-saham tersebut tidak lagi menarik bagi investor.
Pasalnya dari segi kinerja fundamental baik TLKM maupun PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menunjukkan kinerja fundamental yang sangat baik.
Baik Wawan maupun Nafan melihat dibalik aksi jual asing yang saat ini mendominasi sirkulasi dana asing di Indonesia terdapat hikmah yang dapat dipetik.
Pasalnya dengan aksi jual asing atas beberapa saham justru memberikan tanda bagi investor domestik untuk mengakumulasikan saham yang dijual tersebut sekaligus memberikan kesempatan bagi pertumbuhan investor domestik.
Ke depan bagi investor yang hendak menambah portofolio menurut Wawan lebih baik fokus melihat kinerja fundamentalnya karena sentimen aksi jula merupakan sentimen jangka pendek.
Baca Juga: Empat saham naik paling tinggi pada perdagangan Kamis (5/9), begini kata analis
Aksi jual asiing menurut Wawan lebih ke sentimen jangka pendek. Investor tetap fokus pada fundamental saja. Dengan suku bunga turun saham-saham keuangan pasti paling menarik dalam jangka menengah. Di sektor telekomunikasi juga masih menunjukkan kinerja yang baik.