Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah setelah membukuk rekor tertingginya pekan lalu. Mengutip data RTI, indeks terkoreksi 0,36% atau 19,876 poin ke level 5.547,258 pada sesi I perdagangan, Senin (27/3).
Tercatat 168 saham bergerak turun, 98 saham bergerak naik, dan 125 saham stagnan. Dengan volume perdagangan 7,63 miliar lot saham, nilai transaksinya mencapai Rp 3,18 triliun.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor keuangan paling berat membebani 1,19%. Adapun sektor yang memimpin penguatan yakni barang konsumsi naik 0,45%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 9,84% ke Rp 330, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 4,04% ke Rp 6.525, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,47% ke Rp 12.825.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 4,14% ke Rp 352, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 3,25% ke Rp 1.590, dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 1,88% ke Rp 3.260.
Pada perdagangan pagi, asing kembali mencatatkan aksi beli sebesar Rp 229,902 miliar. Sedangkan, di pasar reguler net buy asing Rp 80,878 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG melemah, sebagian investor cenderung melakukan aksi ambil untung setelah menyentuh level tertinggi pada akhir pekan lalu (Jumat, 24/3) ke posisi 5.567,13 poin.
"Situasi itu membuat laju IHSG menjadi terbatas seiring dengan aksi jual oleh pelaku pasar yang memanfaatkan penguatan sebelumnya," katanya dikutip dari Antara.
Di sisi lain, lanjut dia, kembali melemahnya bursa saham di kawasan Asia juga turut membuat pelaku pasar menahan transaksi beli yang akhirnya laju IHSG mengalami tekanan.
Namun, ia mengharapkan bahwa fundamental ekonomi nasional yang positif dapat memicu investor kembali melakukan aksi beli sehingga IHSG kembali bergerak di area positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News