kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar menarik investor, imbal hasil SBR010 disarankan di kisaran 5,6%


Kamis, 10 Juni 2021 / 10:20 WIB
Agar menarik investor, imbal hasil SBR010 disarankan di kisaran 5,6%


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah rencananya akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel seri saving bond ritel (SBR) SBR010 pada 21 Juni 2021. Minat masyarakat terhadap SBR010 diperkirakan akan tetap tinggi seiring produk ini bisa dijadikan pilihan investasi alternatif

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan, tren minat masyarakat terhadap SBN ritel terus bertumbuh. Apalagi, pemerintah di satu sisi secara konsisten juga terus menerbitkan SBN ritel dalam dua tahun terakhir di mana penerbitan ini sekaligus menjadi ajang untuk pengenalan dan edukasi produk.

Dia melihat, SBR010 masih akan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat di tengah tren suku bunga yang rendah saat ini. Pasalnya, mayoritas masyarakat Indonesia adalah investor deposito, sehingga produk SBN ritel yang punya banyak kemiripan, bisa jadi substitusi yang pas dan jauh lebih menarik.

“Dengan bunga deposito yang cenderung turun, SBR010 akan jadi investasi alternatif yang menarik. Terlebih lagi, dari sisi imbal hasil pasti akan tetap lebih besar dari deposito, sekaligus punya pajak yang jauh lebih rendah,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Rabu (9/6).

Baca Juga: Investasi pakai uang utang itu salah, ini alasannya

Terlebih lagi, karakteristik SBN ritel yang bisa dibeli dengan minimal modal Rp 1 juta serta dibeli secara online, akan semakin memanjakan para investor. Ramdhan juga melihat, SBN Ritel juga bisa menjadi sarana pembelajaran investasi bagi kelompok milenial atau investor baru.

Lebih lanjut, Ramdhan juga melihat SBN ritel saat ini bisa menjadi pilihan investasi yang menarik. Selain lebih unggul dari deposito, dibanding dengan reksadana pasar uang, SBN ritel juga masih cukup kompetitif. Sementara dengan reksadana terproteksi, setidaknya SBN ritel unggul dari sisi keamanan mengingat beberapa waktu lalu terdapat reksadana terproteksi yang aset dasarnya gagal bayar.

Baca Juga: Catat, ini jadwal penerbitan SBN ritel di tahun 2021

Hanya saja, karakteristik SBR yang non-tradable dinilai akan membuat minat terhadap produk ini jauh lebih kecil dibanding produk SBN Ritel yang tradable seperti ORI dan sukuk ritel. Walau demikian, Ramdhan melihat jeda antara SBR010 dan ST014 yang cukup lama berpotensi membantu penjualan SBR010.

“Selain itu, karena (SBR010) non-tradable, pemerintah perlu memberi imbal hasil yang cukup menarik. Seharusnya pemerintah bisa memberikan imbal hasil di kisaran 5,6% agar SBR010 ini bisa lebih menarik bagi investor,” imbuh Ramdhan.

Adapun, Ramdhan memperkirakan seharusnya SBR010 tidak akan kesulitan untuk mendapatkan penawaran sebesar Rp 10 triliun–Rp 15 triliun.

Baca Juga: Hasil pelunasan sebelum jatuh tempo SBR009 mencapai Rp 29,15 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×