kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Geopolitik Mendingin, Kilau Emas Mulai Memudar


Minggu, 29 Juni 2025 / 17:47 WIB
Geopolitik Mendingin, Kilau Emas Mulai Memudar
ILUSTRASI. Harga emas spot mulai turun seiring mendinginnya konflik geopolitik Iran-Israel pasca deklarasi gencatan senjata yang diumumkan Donald Trump


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas spot mulai turun seiring mendinginnya konflik geopolitik Iran-Israel pasca deklarasi gencatan senjata yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. 

Trading Economics mencatat pada Jumat (27/6), emas spot berada di level harga US$ 3.273,67. Secara harian, nilainya melemah 1,65%. Dalam kumulatif sepekan, nilainya sudah turun hingga 3,14%. 

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mencermati, ini terjadi seiring gencatan senjata Israel dan Iran yang proyeksinya bakal bertahan selama pekan ini. Dus, risiko geopolitik di Timur Tengah melandai meski serangan Israel lainnya masih berlangsung.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Prediksi Harga Perak Melejit pada Juli, Kalahkan Emas dan Bitcoin?

“Israel masih terus mengebom wilayah Lebanon Selatan, Hizbullah dan jalur Gaza, tetapi belum bisa mengangkat harga emas dunia,” paparnya dalam keterangan Minggu (29/6). 

Namun dari sisi makroekonomi, Ibrahim menyoroti pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan kehati-hatian agar tidak terlalu cepat memangkas suku bunga.

Powell memperingatkan bahwa inflasi akibat kenaikan tarif bisa bertahan lebih lama dari perkiraan. Dus, hal ini menyurutkan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada Juli. Sentimen ini menopang harga emas tak turun kian jauh.

Untuk diketahui, inflasi AS yang diukur dari Personal Consumption Expenditure (PCE) naik menjadi 2,3% pada Mei, sesuai ekspektasi pasar. 

Sebelumnya, komentar dua pejabat The Fed, Christopher Waller dan Michelle Bowman, sempat memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Harga Emas Anjlok 2% Dipicu Meredanya Ketegangan AS-China

Namun kini, Ibrahim bilang probabilitas pemotongan suku bunga The Fed di bulan Juli hanya 18%, sementara peluang untuk bulan September meningkat menjadi 70%, menurut CME FedWatch Tool.

Terkait suku bunga ini, Trump kembali mengkritik Powell dan bahkan dikabarkan tengah mempertimbangkan calon pengganti Ketua The Fed yang bakal diumumkan paling cepat September mendatang.

Di tengah situasi yang ada, Ibrahim bilang emas spot dalam waktu dekat bakal masih bakal cenderung melemah meski terbatas. Proyeksinya, emas masih akan bergerak dalam rentang US$ 3.232,64 – US$ 3.305,64 dalam perdagangan Senin (30/6) mendatang. 

Selanjutnya: Prabowo Sebut Nilai Tambah Proyek Baterai Kendaraan Listrik bisa Capai US$ 48 Miliar

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 30 Juni-1 Juli, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×