Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Selanjutnya, situasi tersebut berpotensi mengerek NPL dan menjadi sentien negatif untuk sektor perbankan. Di lain sisi Nico melihat, sejauh ini prospek saham emiten perbankan ke depan masih positif meskipun penuh dengan volatilitas.
Nico berharap dengan membaiknya daya beli yang terus terjadi dan dibukanya aktivitas dan mobilitas masyarakat dapat meningkatkan tingkat optimis pelaku usaha untuk mulai tetap berekspansi melalui pinjaman.
Tidak hanya itu saja, fundamental saham-saham perbankan yang dinilai jauh lebih kuat, akan mampu menahan gejolak yang timbul dan memiliki tingkat ketahan yang lebih kuat.
Baca Juga: Tak Setinggi Bulan Lalu, Net Buy Masih Berlanjut pada Maret 2022
“Namun tetap kita harus berinvestasi pada saham saham buku III dan IV saja karena daya tahan mereka yang cenderung lebih besar. Meskipun Giro Wajib Mininum juga mengurangi likuiditas di pasar, tapi kami yakin penyaluran kredit akan tetap terjaga didukung oleh pengelolaan NPL yang baik,” jelasnya.
Bagi pelaku pasar yang ingin mengoleksi saham perankan, ia merekomendasikan untuk buy saham BBCA dengan TP di Rp 8.300, BBRI dengan TP di Rp 5.000, BBNI dengan TP di Rp 8.750, dan BMRI dengan TP di Rp 8.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News