kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Penurunan Daya Beli Rokok, Cermati Rekomendasi Saham GGRM, HMSP dan WIIM


Jumat, 17 Mei 2024 / 19:25 WIB
Ada Penurunan Daya Beli Rokok, Cermati Rekomendasi Saham GGRM, HMSP dan WIIM
ILUSTRASI. Etalase berbagai macam rokok ada gudang garam, djarum, sampoerna mild, dji sam soe di gerai Indomaret Jalan Juanda Jakarta Pusat (20/5).Pho KONTAN/Achmad Fauzie/20/5/2016


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat secara kinerja penjualan GGRM dan WIIM masih di bawah ekspektasi. Menurutnya penjualan pada GGRM dan WIIM mengalami penurunan karena adanya penurunan penjualan segmen SKM. Penurunan pada penjualan membuat laba bersih turun dalam pada GGRM dan WIIM. 

"Sedangkan pada HMSP kinerja sesuai dengan proyeksi kami baik kinerja penjualan dan laba bersih," jelas Azis pada Kontan, Jumat (17/5).

Azis mengatakan kinerja HMSP untuk ke depannya masih menarik. Hal itu terlihat dari di tengah menurunnya penjualan SKM pada GGRM dan WIIM, HMSP justru mencatat kenaikan pada segmen SKM.

Meski begitu, Azis menilai masih melemahnya penjualan pada GGRM dan WIIM ini mengindikasikan adanya pelemahan daya beli masyarakat pada rokok. Terlebih ke depannya akan ada kenaikan cukai berpotensi juga menaikan harga jual.

Baca Juga: Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Mulai Berlaku, Simak Rekomendasi Saham HMSP, GGRM, WIIM

"Sehingga hal ini akan membuat masyarakat lebih memilih rokok murah yang artianya adanya pelemahan daya beli masyarakat," ujarnya. 

Sedangkan Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta melihat kinerja emiten rokok masih sustainable. Terutama HMSP yang menurutnya menunjukan kinerja yang relatif membaik dan relatif stabil. 

"HMSP masih menunjukan relatif pertumbuhan pada kinerja top line hingga bottom line," ucap Nafan. 

Selain itu, meski GGRM menunjukannya adanya penurunan kinerja pada kuartal I 2024, Nafan mengatakan GGRM masih akan terus berkembang. Hal itu karena saat ini GGRM tengah mengembangankan bisnis ke bidang infrastruktur seperti pembangunan bandara dan jalan tol.

"Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan sustainability sekaligus meningkatkan kepercayaan para investor," jelasnya.

Baca Juga: Cukai Rokok Naik Lagi Tahun Depan, Kinerja Emiten Rokok Masih Bisa Tumbuh?

Mengenai saham emiten rokok, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana  secara teknikal merekomendasikan untuk trading buy pada PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan target Harga Rp 19.725 - 20.000, trading buy PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan target Harga Rp 810-835 dan spec buy pada PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM dengan target Harga Rp 1.200 - 1.260. 

Sedangkan Azis merekomendasikan untuk trading buy pada saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan target Harga Rp 810-850. 

Selanjutnya: Pemerintah Terbitkan Aturan Baru untuk Atasi Penumpukan 26.000 Kontainer di Pelabuhan

Menarik Dibaca: Cuaca Mayoritas Banten Besok Sabtu (18/5) Cerah Berawan, Daerah Ini Berpotensi Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×