CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ada pandemi, penerbitan obligasi korporasi baru capai Rp 77,69 triliun per Desember


Senin, 14 Desember 2020 / 19:58 WIB
Ada pandemi, penerbitan obligasi korporasi baru capai Rp 77,69 triliun per Desember
ILUSTRASI. Penerbitan obligasi korporasi turun


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

Menyambut tahun depan, dia memperkirakan penerbitan obligasi korporasi akan semakin marak, baik dari jumlah emisi maupun nilainya. Pertimbangannya adalah, dengan ekonomi yang mulai pulih, dampak pandemi bisa berkurang seiring vaksin yang sudah didistribusikan, hingga perusahaan-perusahaan yang akan segera melakukan ekspansi.

Namun, Yudha melihat lonjakan penerbitan baru akan terjadi pada paruh kedua tahun depan. Menurutnya, publik akan melihat dulu proses pemulihan ekonomi maupun distribusi dan efektivitas vaksin virus corona.

“Tapi, dengan banyaknya obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun depan, yield SUN masih akan turun, bisnis berangsur pulih, hingga risiko yang berkurang, penerbitan berpeluang lebih baik dari tahun ini. Dari sisi investor kan risk appetite juga akan membaik,” terang Yudha.

Baca Juga: Bunga rendah, pertumbuhan kinerja reksadana pendapatan tetap bakal terbatas di 2021

Dia menyarankan, bagi investor yang tertarik masuk obligasi korporasi harus tetap mengutamakan ke hatian-hatian. Dengan likuiditas obligasi korporasi yang kurang baik, instrumen ini lebih cocok untuk dibeli lalu di-hold, ketimbang untuk trading.

Beberapa sektor yang dinilai Yudha punya potensi apik pada tahun depan adalah sektor konsumer dan telekomunikasi yang teruji tangguh dan minim terdampak selama pandemi. Sementara sektor multifinance dan perbankan juga menarik mengingat keduanya merupakan mayoritas market cap obligasi korporasi.

“Pertimbangan paling penting adalah pilih penerbit yang punya struktur permodalan kokoh. Selain itu, pastikan bahwa penerbit punya perusahaan yang siap mem-back-up,” pungkas Yudha.

Selanjutnya: Prospek investasi obligasi tahun 2021 diramal masih menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×