Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Analis rekomendasi beli tiga saham blue chip sektor ritel sebelum akhir tahun 2023. Alasannya, saham blue chip sektor ritel ini diperkirakan akan cuan karena liburan Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru).
Libur Nataru akan menjadi ajang jutaan warga Indonesia melakukan perjalanan ke luar kota. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) prediksi lebih dari 100 juta warga Indonesia akan berlibur saat akhir tahun nanti.
Pasalnya, libur Nataru bersamaan dengan libur sekolah. Selain itu, ada juga cuti bersama Natal pada 26 Desember 2023, sehingga bakal ada libur panjang untuk berlibur ataupun pulang kampung.
Ini adalah momentum besar bagi emiten sektor ritel. Khususnya, emiten ritel yang memiliki fokus bisnis pada penjualan perlengkapan rumah tangga dan produk gaya hidup.
Khusus untuk saham blue chip, dua emiten ritel diprediksi akan cuan. Saham blue chip ritel ini antara lain PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Saham blue chip adalah saham lapis di bursa, dengan nilai kapitalisasi besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Di Bursa Efek Indonesia, saham blue chip tergolong dalam indeks LQ45.
Saham ACES, AMRT dan MAPI termasuk anggota indeks LQ45 periode Agustus 2023-Februari 2024.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo Kalau Azis rekomendasi beli saham AMRT dan MAPI dengan masing-masing target harga sebesar Rp 3.250 per saham dan Rp 2.030 per saham.
Saham AMRT dan MAPI dinilai secara valuasi P/E masih di bawah rata-rata 5 tahun, serta kinerja laporan keuangan yang masih tumbuh hingga kuartal III-2023.
Menurut Azis, pergerakan emiten ritel pada libur nataru berpotensi positif di akhir tahun 2023 ini. Hal tersebut mengingat selama periode tersebut diperkirakan adanya peningkatan daya beli masyarakat.
Belum lagi, adanya momentum pemilihan umum (pemilu) diproyeksi bakal mendorong tingkat konsumsi masyarakat di akhir tahun 2023 hingga pemilu dilangsungkan. Ini sejalan dengan potensi perputaran uang yang lebih besar di masyarakat selama masa kampanye pemilihan umum.
“Kinerja emiten ritel fesyen dan emiten ritel kebutuhan sehari-hari berpotensi meningkat pada libur nataru dan selama masa pemilu,” jelas Azis kepada Kontan.co.id, Sabtu (25/11).
Baca Juga: Pembangunan IKN Berlanjut, Ini Deretan Emiten yang Bakal Diuntungkan
Azis tak menampik penjualan ritel saat ini memang masih cenderung flat atau datar. Namun, momen-momen besar seperti nataru dan pemilu diyakini bisa meningkatkan konsumsi masyarakat pada akhir tahun.
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa penjualan eceran yang tercermin dari Indeks Penjualan Rill (IPR) mengalami kontraksi 1,5% (MtM) pada September 2023 lalu. Kinerja penjualan eceran yang menurun terutama terjadi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesori.
Namun, BI memperkirakan dalam survei penjualan ritel terbaru, IPR bakal meningkat sebesar 2,6% (mtm) pada Oktober 2023 yang didorong oleh beberapa kelompok seperti Makanan, Minuman dan Tembakau serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya. Hal itu sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, dan kelancaran distribusi.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rut Yesika Simak menyoroti, emiten sektor ritel di akhir tahun 2023 ini tidak hanya didukung perayaan musim natal dan tahun baru. Adanya insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk sektor perumahan dapat memacu penjualan ritel.
Pemerintah telah memulai paket kebijakan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 11%. pembebasan pembelian rumah baru mulai November 2023 hingga Juni 2024. Langkah tersebut bertujuan untuk merangsang permintaan rumah.
Baca Juga: IHSG Tembus Level 7.000, Peluang Window Dressing Terbuka Lebar
Rut mengantisipasi bahwa kebijakan ini tidak hanya akan terjadi menggenjot sektor properti namun juga memberi manfaat pada sektor ritel khususnya bagi perusahaan menjual produk perbaikan rumah seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Dia merekomendasikan trading buy ACES dengan target harga Rp 950 per saham.
“Kami yakin ACES dapat memanfaatkan momen Natal dan sentimen kebijakan pemerintah terkait pajak pertambahan nilai (PPN) pada rumah baru di kuartal IV-2023,” ungkap Rut Yesika dalam riset 22 November 2023.
Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi pada kuartal IV-2023 karena faktor musiman yang biasanya mendorong pertumbuhan pada periode tersebut, yaitu memasuki musim liburan pada bulan Desember. Namun, penting untuk dicatat bahwa situasi ekonomi global masih belum menentu dan dapat menimbulkan risiko yang signifikan menjelang tahun 2024.
Itulah rekomendasi saham blue chip sektor ritel untuk dicermati hari ini, Senin 27 Novemebr 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News