kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ada 4 Emiten Resmi Melantai di BEI pada Senin (10/7), Cermati Saran Analis


Selasa, 11 Juli 2023 / 13:13 WIB
Ada 4 Emiten Resmi Melantai di BEI pada Senin (10/7), Cermati Saran Analis
Suasana?pencatatan perdana saham sejumlah emiten baru di Bursa Efek Indonesia. Ada 4 Emiten Resmi Melantai di BEI pada Senin (10/7), Cermati Saran Analis.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan emiten baru. 

Pada Senin (10/7), empat perusahaan resmi mencatatkan saham perdana di BEI lewat skema penawaran umum perdana saham (IPO).

Emiten anyar tersebut berasal dari berbagai sektor bisnis. 

Misalnya, PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) dan PT Carsurin Tbk (CRSN) yang bergerak di sektor industri.

Baca Juga: Baru Listing di Juni 2023, Saham RelifeAsia (RELF) Melonjak Triple Digit

Lalu, dari sektor konsumer primer, ada PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) yang mencoba peruntungannya di BEI. 

Terakhir, dari sektor transportasi dan logistik ada PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM).

Sayang, dari empat emiten baru itu, tidak ada satupun yang masuk ke papan pencatatan utama di BEI. 

Contohnya, saham GRPM dan WIDI tercatat di papan akselerasi. 

Sedang CRSN dan TGUK masuk di papan pengembangan.

Dari segmen usahanya, TGUK menjadi salah satu emiten yang berasal dari sektor usaha kecil menengah (UKM).

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Dorong Bisnis Non Batubara

Emiten minuman ringan ini menjadi perusahaan tercatat ke 35 yang masuk ke papan akselerasi BEI di sepanjang tahun 2023.

Papan pencatatan disediakan BEI untuk menampun saham emiten dengan aset skala UKM bernilai di bawah Rp 50 hingga Rp 250 miliar. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai, emiten di sektor konsumer yang punya prospek paling baik. 

"Sebab, konsumsi masyarakat berpotensi meningkat di tengah melimpahnya jumlah uang yang beredar," katanya.

Nah, dari empat emiten anyar, hanya TGUK yang berasal dari sektor konsumer. 

Meski begitu, Fajar belum memberikan rekomendasi apapun terhadap saham tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×