kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

4 Sentimen Mewarnai Pergerakan IHSG Pekan ini, Berikut Saham yang Menarik Dilirik


Senin, 21 November 2022 / 14:23 WIB
4 Sentimen Mewarnai Pergerakan IHSG Pekan ini, Berikut Saham yang Menarik Dilirik
4 Sentimen Mewarnai Pergerakan IHSG Pekan ini, Berikut Saham yang Menarik Dilirik


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini akan mendapat pengaruh dari empat sentimen. Tiga sentimen berasal dari pekan lalu dan satu sentimen dari pekan ini.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, ketiga sentimen pekan lalu terdiri dari rilis terbaru neraca perdagangan, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), dan pertumbuhan kredit. Sementara itu, pada pekan ini investor masih menunggu rilis FOMC Minutes bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

Terkait neraca perdagangan, Indonesia mencatatkan surplus US$ 5,67 miliar pada Oktober 2022, lebih tinggi dari ekspektasi konsensus yang hanya sebesar US$ 4,52 miliar. Hal tersebut terjadi berkat ekspor yang naik 12,3% year on year (yoy) menjadi US$ 24,81 miliar dan impor yang meningkat 17,4% yoy menjadi US$ 19,14 miliar.

Baca Juga: IHSG Berbalik Melemah ke 7.057,8 di Sesi Pertama, Sektor Teknologi Merosot

Surplus neraca perdagangan ini ditopang oleh sektor non-migas. Dari awal tahun, neraca perdagangan Indonesia 2022 sudah surplus sebesar US$ 45,52 miliar.

"Ini angka yang cukup besar dan akan menjadi sentimen positif untuk Gross Domestic Product (GDP) Indonesia karena akan tercatat sebagai penambah pertumbuhan ekonomi," kata Mino dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11).

Kemudian, terkait suku bunga acuan BI, Mino menilai kenaikan suku bunga sebesar 50 basis points (bps) akan menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi. Hal ini juga untuk memastikan bahwa inflasi inti ke depan dapat kembali ke target 3,0±1% lebih awal, yakni di paruh pertama 2023.

Lalu, terkait pertumbuhan kredit Oktober 2022 yang sebesar 11,95% yoy, Mino melihat pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan seluruh jenis kredit di semua sektor. Pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang berlanjut turut menjadi penopang peningkatan kredit, begitu juga dengan pertumbuhan kredit UMKM.

Menurut Mino, pertumbuhan kredit ini sebenarnya menjadi salah satu sinyal atau indikator awal bahwa suatu ekonomi itu sehat atau tidak. Kalau masih tumbuh artinya ekonomi suatu negara itu masih akan positif.

Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat Tipis ke 7.086,4 di Pagi Ini, Sektor Perindustrian Melesat



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×