Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Untuk pekan ini, investor akan menanti rilis FOMC Minutes The Fed yang sejatinya berbentuk notula rapat The Fed yang telah dilakukan sebelumnya.
Investor menanti apakah The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunganya karena pada rapat The Fed terakhir memutuskan untuk menaikkan suku bunga 75 bps menjadi 4%.
"Di market saat ini konsensusnya sudah turun, kemungkinan naiknya di 50 bps. Dua bulan terakhir market kita cukup tertekan dengan sikap dari The Fed yang cukup agresif dalam menaikkan suku bunga," tutur Mino.
Baca Juga: Pergerakan IHSG Bergantung Faktor Eksternal
Jika The Fed hanya akan menaikkan suku bunga di 50 bps, maka akan menjadi sentimen yang cukup positif untuk pasar. Alhasil, BI kemungkinan juga hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. "Artinya suku bunga acuan Indonesia di akhir tahun hanya akan di level 5,5%. Ini sinyal yang cukup postif," kata Mino.
Untuk kebutuhan trading pekan ini, Mino merekomendasikan buy saham-saham dari sektor barang konsumen primer, barang konsumen non-primer, barang baku, dan teknologi. Sebut saja CMRY (support Rp 4.520, resistance Rp 4.710), SIDO (support Rp 740, resistance Rp 785), LPPF (support Rp 4.920, resistance Rp 5.125), TPIA (support Rp 2 360, resistance Rp 2.410), dan GOTO (support Rp 212, resistance Rp 240).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News