Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Tahun depan, PT Timah Tbk (TINS) kembali menargetkan volume penjualan timah sebesar 25.000 hingga 30.000 ton.
Target tahun depan itu sama dengan target tahun ini.
Sukrisno, Direktur Utama TINS mengatakan, volume penjualan timah dipertahankan karena perseroan ingin lebih banyak menggenjot produk hilir.
Selain itu,TINS juga ingin menjaga pasokan agar tak kelebihan di pasar.
Hilirisasi produk timah, yaitu timah solder dan tin chemical ini diproduksi anak usaha TINS, PT Timah Industri.
Pabrik tin intermediate diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan tahun ini.
"Untuk Tin chemical, selama ini sebagian besar bahan baku impor, tetapi kami sudah bikin pabrik untuk buat bahan baku itu dan sudah selesai," ujarnya akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, marjin yang didapatkan dari produk hilir jauh lebih tinggi dan bisa menopang laba bersih TINS tahun depan.
Hingga Kuartal III tahun ini, penjualan TINS diharapkan tetap positif.
"Gejolak harga juga sudah tidak besar," ujarnya.
Sukrisno berharap tahun depan harga TINS bisa menyentuh US$ 20.000 per ton.
Hal ini karena Peraturan Menteri Perdagangan No 33 / 2015 diharapkan bisa mengendalikan perdagangan timah ilegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News