Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga emas hari ini menanjak dari penutupan kemarin. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 09.19 waktu Singapura, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.756,15 per troy ounce. Jika dihitung, sepanjang kuartal III, harga emas sudah melonjak 10%. Ini merupakan kenaikan tiga bulanan terbesar sejak kuartal II 2010 lalu.
Pergerakan positif harga emas kali ini dipicu oleh langkah bank sentral yang meningkatkan stimulus untuk menggairahkan kembali perekonomian.
Seperti yang diketahui, the Federal Reserve pada 13 September lalu mengumumkan program quantitative easing ronde ketiga untuk mendongkrak perekonomian global. Hal ini memicu kecemasan bahwa dollar akan keok seiring kenaikan tingkat inflasi.
Lalu, pada bulan ini pula, Bank Sentra Eropa berencana membeli surat utang negara anggotanya untuk memerangi krisis utang Eropa. Sedangkan Bank of Japan menyuntikkan dana senilai 10 triliun yen atau setara dengan US$ 128 miliar untuk mendanai pembelian aset. Sedangkan di China, pemerintah setempat menyetujui penambahan anggaran belanja infrastruktur.
"Program quantitative easing sudah diumumkan oleh sejumlah bank sentral. Saat ini, pasar mencemaskan mengenai aspek inflasi yang ditimbulkan oleh stimulus," jelas David Lennox, resources analyst Fat Prophets di Sydney.
Selain itu, terjadi aksi mogok kerja buruh tambang emas di Afrika Selatan sehingga memangkas tingkat produksi emas. Sekadar tambahan informasi, para pekerja tambang ini menuntut kenaikan upah. Aksi ini akan memangkas sekitar 39% produksi emas Afrika Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News