Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu aset cryptocurrency yang terkenal saat ini, yakni bitcoin,kerap dianggap sebagai sebuah instrumen investasi baru yang potensial dalam memaksimalkan keuntungan.
Nama bitcoin sendiri sudah terdengar cukup lama dengan antusiasme pelakuinvestasi pada salah satu jenis cryptocurrency ini. Konon keuntungan yang ditawarkan begitu menggiurkan karena peningkatan valuasinya dari waktu ke waktu yang sangat luar biasa.
Analis Ekonomi dan Keuangan BNI Ryan Kiryanto mengatakan daya tarik bitcoin karena kenaikan harga yang fantastis, sehingga membuat orang-orang makin tertarik untuk membeli mata uang kripto ini.
Baca Juga: Aset kripto dinilai sebaiknya dikenakan pajak PPh final layaknya saham
Faktor pendorong lainnya adalah karena bitcoin dinilai sebagai “aset yang aman”dan tidak terpengaruh dengan kebijakan ekonomi global hingga kondisi perekonomian, terutama di masa pandemi ini.
Mata uang kripto paling kondang, bitcoin, telah memiliki kapitalisasi pasar (market capitalization) di atas US$ 1 triliun setelah lonjakan harga yang dialami pada tahun ini.
Harga bitcoin sempat pada bulan ini menyentuh level US$ 58.858. Alhasil, total kapitalisasi pasar mata uang kripto ini telah menembus US$ 2 triliun untuk pertama kalinya dalam sejarah.
“Hal ini didorong oleh lonjakan yang terjadi selama dua bulan terakhir seiring dengan kenaikan permintaan dari investor institusi. Untuk bitcoin, harganya bergerak cenderung positif seiring dengan keterlibatan investor institusional yang berniat meningkatkan return-nya,” ujar Ryan, Selasa (11/5).
Perusahaan milik Elon Musk, Tesla,dikabarkan membeli bitcoin sebesar US$ 1 miliar sebagai “cadangan kas”-nya dan telah menerima pembayaran dengan mata uang kripto tersebut.
Sementara itu, Morgan Stanley juga telah membolehkan sejumlah kliennya untuk menambahkan bitcoin ke dalam portofolio investasinya. Perusahaan-perusahaan lain, seperti Mastercard dan PayPal, dikabarkan juga telah menyiapkan langkah untuk menyambut bitcoin ke dalam sistemnya.
Kendati demikian, Ryan menyampaikan di tengah lonjakan harga aset mata uang kripto, investor tetap harus waspada dan hati-hati menyikapinya.
Sebagai contoh, harga Dogecoin, salah satu aset kripto, melonjak 400persendalam kurun waktu seminggu, hal yang memicu kekhawatiran akan terjadinya gelembung di pasar cryptocurrency.