Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil surat utang negara (SUN) diperkirakan akan bergerak stabil pada perdagangan Selasa (15/5). Hal ini seiring potensi stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, imbal hasil US Treasury jangka menengah (10 tahun) dan jangka panjang (30 tahun) bergerak naik pada perdagangan kemarin sebesar 2 bps dan 4 bps ke level 2,99% dan 3,13%. “Kenaikan ini seiring kemungkinan membesarnya defisit anggaran pemerintah AS,” ujarnya dalam riset, hari ini.
Di samping itu, kenaikan harga komoditas turut mempengaruhi pergerakan imbal hasil US Treasury. Kemarin, harga minyak West Texas Intermediate dan gas masing-masing naik sebesar 0,13% (US$ 71,42 per barel) dan 0,39% (US$ 2,83 per mmbtu) seiring penetapan sanksi AS terhadap Iran.
Ahmad memperkirakan, kendati imbal hasil US Treasury naik, pergerakan imbal hasil SUN akan terjaga berkat stabilnya nilai tukar rupiah. Ia memprediksi, imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun akan bergerak di rentang 6,96%-7,1%.
Ia merekomendasikan sejumlah seri obligasi negara, antara lain FR0063, FR0061, FR0036, FR0057, FR0067, FR0075, dan FR0074.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News