Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapatkan proyek baru pembangunan Land Development Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru Papua Selatan. Nilai kontrak untuk proyek tersebut mencapai Rp 109,6 miliar.
Proyek tersebut dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Pusaka. Waskita Karya sebelumnya juga mendapat kontrak baru mengerjakan Gedung Kantor Gubernur Papua Selatan Senilai Rp 215 miliar.
Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko mengatakan, proyek yang terletak di Kabupaten Merauke, Papua Selatan itu akan diselesaikan dalam 240 hari kalender. Sementara, waktu pemeliharaannya selama 180 hari.
"Pembangunan proyek ini bertujuan mempersiapkan lahan untuk pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Daerah Otonomi Baru Papua Selatan. Kami akan memastikan lahan siap dibangun," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (30/12).
Baca Juga: BUMN Karya dan Angkutan Masuk Daftar Merger
Nantinya, lingkup pekerjaan WSKT akan meliputi pekerjaan persiapan, penyiapan kelengkapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), pekerjaan tanah, serta pengerjaan Multi Utility Tunnel (MUT) Jaringan Air Bersih.
Ari menyebutkan, pekerjaan persiapan mencakup pembuatan site management, barak kerja, gudang, penyediaan listrik, dan air kerja.
"Kami juga membuat rencana kerja pelaksanaan yang terdiri dari pemahaman dokumen, sistem manajemen keselamatan konstruksi, dan jalur koordinasi. Disusun pula strategi perizinan dan pelaksanaan, lintasan kritis pekerjaan, serta sistem manajemen proyek," ungkapnya.
Dalam mengerjakan proyek ini, WSKT memastikan akan menerapkan prinsip dasar proses konstruksi. Yaitu, tepat Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), waktu, biaya administrasi, juga manfaat.
"Kami juga berkomitmen terus berinovasi dalam mengerjakan proyek. Salah satunya dengan mengimplementasikan konsep Work Breakdown Structure (WBS) pada Pembangunan Land Development Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru Papua Selatan," tuturnya.
Ari menyebutkan, ada beberapa keuntungan implementasi WBS. Pertama, membuat pekerjaan lebih sistematis dan efisien. Kedua, menjadi mitigasi untuk mengatasi keterlambatan.
“Ketiga, memastikan prioritas pekerjaan dapat termitigasi di awal. Terakhir, memastikan pemenuhan tepat SMKK, mutu, biaya, waktu, administrasi, dan manfaat,” paparnya.
Baca Juga: Bendungan Jlantah Garapan Waskita Karya (WSKT) Ditargetkan Selesai Januari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News