Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) bakal menggarap proyek pembangunan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Papua Selatan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Nilai kontrak baru proyek tersebut senilai Rp 215 miliar.
Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko mengatakan, WSKT akan membangun gedung kantor tiga lantai di kawasan seluas 116.000 meter per segi (m2). Sementara luas tapak bangunannya sebesar 3.055 m2.
"Gedung ini nantinya akan digunakan sebagai pusat pemerintahan Papua Selatan dengan kapasitas sekitar 624 orang. Maka akan terdiri dari ruang perkantoran, ruang penunjang, serta ruang fasilitas layanan," kata Ari dalam keterangan resmi, Jumat (20/12).
Ari menuturkan, waktu pelaksanaan proyek tersebut selama 360 hari kalender. Waskita Karya pun berkomitmen menyelesaikan pengerjaan gedung itu secara tepat waktu.
"Waskita Karya merupakan BUMN Konstruksi yang sudah berpengalaman hampir 64 tahun mengerjakan berbagai proyek, termasuk di bidang gedung. Ada beberapa gedung ikonik yang merupakan hasil karya perseroan seperti Plaza Mandiri dan Tower BNI 46," tutur dia.
Baca Juga: Waskita (WSKT) Rampung Bangun Bendungan Temef NTT, Total Anggaran Rp 2,7 Triliun
Konsep desain fasad Gedung Kantor Gubernur Papua Selatan terinspirasi dari Musamus atau rumah semut terbuat dari tanah, mahakarya alam Merauke yang merupakan sarang hewan sejenis rayap. Tinggi Musamus bisa mencapai lima meter dan diameter lebih dari dua meter.
Untuk lanskap bangunannya, Waskita mengusung konsep SINERGI yakni sustainable (berkelanjutan), inclusive (inklusif), natural (alami), engaging (menarik), resilient (Tangguh), green (hijau), serta inspiring (menginspirasi).
Sehingga, WSKT akan menggunakan vegetasi yang mampu memperbaiki ekosistem pascapembangunan, membangun jalur pedestrian bersifat publik, menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh publik, juga menerapkan kearifan lokal pada perancangan lanskap.
Ari menjelaskan, pada ruang terbuka kantor akan diterapkan dua konsep penghijauan, yaitu hutan konservasi alami dan hutan produksi. Cara ini sebagai upaya mengembalikan kondisi alami dan mempercepat penghijauan area terbuka kantor.
"Khusus hutan produksi akan direncanakan sebagai landscape as economy. Jadi selain berfungsi penghijauan lahan, area ini dapat menghasilkan panen yang dapat diubah menjadi pendapatan tambahan bagi pengguna," jelasnya.
Saat ini, Waskita Karya masih mengerjakan sejumlah proyek gedung. Di antaranya Gedung Kementerian Koordinator 3 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kementerian Koordinator 4 IKN, Gedung Sekretariat Presiden IKN, Medan Islamic Center, serta Kedutaan Besar India di Jakarta.
Selanjutnya: HP Rp 4 Jutaan Terbaik 2024, Ini Spesifikasi POCO X6 Pro 5G dan Harga Terbarunya
Menarik Dibaca: Referensi Tanaman Terbaik untuk Hari Ibu yang Tren Tahun 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News