Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tinggal sedikit lagi, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencapai target nilai kontrak proyek 2008. Hingga kuartal ketiga 2008, WIKA telah mengantongi kontrak senilai Rp 13,9 triliun. Padahal, target kontrak WIKA hingga akhir tahun hanya sebesar Rp 14,1 triliun.
Tapi, tak berarti WIKA berpuas diri. "Kami menargetkan pada kuartal keempat 2008 bisa mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 3 triliun," kata Sekretaris Perusahaan WIKA Imam Sudiyono di Jakarta kemarin (30/10). Jika kontrak baru itu bisa terpenuhi, total nilai kontrak WIKA mencapai Rp 17 triliun.
Hingga akhir September 2008, WIKA telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 7,36 triliun. Sisanya adalah kelanjutan dari kontrak tahun sebelumnya.
Ujungnya, hingga kuartal ketiga 2008, WIKA meraih pendapatan Rp 4,57 triliun atau naik 75,77% dibanding pendapatan periode yang sama setahun lalu, Rp 2,60 triliun. Kontrak proyek infrastruktur dan pembangunan gedung menyumbang 67,2% pada total pendapatan. Adapun penjualan beton dan penjualan komponen menyumbang 30%.
WIKA juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih 18,67% jadi Rp 84,91 miliar pada sembilan bulan pertama 2008. WIKA menargetkan pendapatan Rp 6,05 triliun hingga akhir 2008.
Mulai akhir tahun ini, WIKA akan semakin serius menggarap bisnis konstruksi gedung. Bahkan, perusahaan pelat merah ini telah mendirikan satu anak usaha baru bernama PT Wijaya Karya Bangunan Gedung atau WIKA Gedung pada tanggal 24 Oktober 2008 lalu.
Selama ini, WIKA sendiri yang menggarap proyek pembuatan gedung. Nantinya, WIKA Gedung akan mengambil alih seluruh proyek pembangunan gedung tersebut.
WIKA membekali Wika Gedung dengan modal senilai Rp 50 miliar. "Ini sudah termasuk aset berupa alat berat yang digunakan untuk proyek konstruksi," kata Imam.
Dari lantai bursa, WIKA saat ini telah mengeluarkan duit Rp 5 miliar untuk buy back, dari total anggaran Rp 140 miliar. WIKA juga belum memakai dana hasil penawaran saham perdana. "Investasi jalan tol dan independent power producer (IPP) belum berjalan, sehingga dana IPO masih ada," ujar Imam.
Wahyu Tri Rahmawati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News