kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Target Kontrak 2008 WIKA Tercapai di Agustus


Jumat, 12 September 2008 / 20:56 WIB
Target Kontrak 2008 WIKA Tercapai di Agustus


Reporter: Hendra Soeprajitno | Editor: Test Test

JAKARTA. Rasanya tak salah jika manajemen PT Wijaya Karya Tbk tersenyum lebar. Meskipun akhir 2008 masih tiga bulan lagi, emiten berkode WIKA ini telah sukses mengantongi target kontrak sepanjang tahun 2008.

Perusahaan pelat merah iniĀ  menargetkan kontrak senilai Rp 14,11 triliun sepanjang 2008 ini. Hingga semester satu 2008, WIKA telah mengantongi kontrak senilai Rp 11,1 triliun. Hebatnya, dua bulan berselang, nilai perolehan kontrak WIKA telah mencapai Rp 13,70 triliun. "Jadi target tahun ini sepenuhnya sudah tercapai pada bulan Agustus kemarin," kata Presiden Direktur WIKA Bintang Perbowo ketika mengunjungi Redaksi KONTAN. Sekadar perbandingan, WIKA hanya mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 11,1 triliun sepanjang 2007 lalu.

Namun, hal ini tak lantas membuat manajemen WIKA berpuas diri. "Kami tetap akan mencari kontrak baru pada tahun ini. Tapi kontrak itu akan kami kerjakan sebagian. Sisanya akan dilanjutkan pada 2009 nanti," kata Bintang. Mereka pun optimistis bakal mengantongi nilai kontrak yang jauh lebih besar pada semester kedua 2008 ini. Maklum, umumnya, order pekerjaan konstruksi bakal semakin ramai pada periode ini.

Yang jelas, prestasi ini tak lepas dari peran anak usaha WIKA, seperti Wika Beton, Wika Intrade, Wika Realty dan sebagainya. Menurut Bintang, seluruh anak usaha WIKA itu menyumbang sekitar 40% pendapatan induk usaha sepanjang Juni 2008. "Sekitar 60% disumbang oleh WIKA sendiri sebagai induk usaha," katanya.

Namun, anak usaha itu memberikan kontribusi lebih besar terhadap laba bersih WIKA sepanjang paruh pertama 2008. "Anak usaha memberikan kontribusi hingga 50% terhadap laba bersih WIKA," katanya.

Penyebabnya, marjin laba WIKA sebagai perusahaan konstruksi jauh lebih kecil dibandingkan anak-anak usahanya. "Sebagai perusahaan konstruksi, marjin laba 3% saja sudah sangat lumayan. Umumnya 1% hingga 1,09% saja," kata Bintang kembali.

Jadi jangan heran jika WIKA bakal menggenjot kapasitas produksi anak usahanya, seperti WIKA Beton. "Kami akan menambah kapasitas sebesar 150.000 ton per tahun untuk pabrik di Cirebon," kata Ganda Kusuma, Direktur WIKA. Sekadar catatan, kini, kapasitas produksi WIKA Beton mencapai 1 juta ton per tahun yang berasal dari tujuh pabrik.

Selain itu, anak usaha lainnya, WIKA Realty juga tengah menjajaki proyek kondotel di Jimbaran Bali. "Kami sedang melakukan negosiasi dengan pihak terkait," ucap Bintang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×