Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melakukan serah terima pekerjaan atau Provisional Hand Over (PHO) dengan Kementerian PUPR atas proyek rehabilitasi Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (25/8).
Serah terima itu dilakukan Senior Vice President Building and Overseas Division WIKA, Muchamad Yusuf, kepada Pejabat Penandatangan Kontrak PPK Bina Penataan Bangunan I Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah Jakarta Metropolitan Kementerian PUPR, Grace Christiani.
Proyek senilai Rp 115,9 miliar itu akan digunakan sebagai tempat perhelatan KTT ASEAN Plus 2023 pada bulan September mendatang.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito (BW) mengatakan, proyek rehabilitasi JCC dilakukan WIKA hanya dalam waktu 72 hari. Namun, meskipun dikerjakan dalam waktu singkat, WIKA tetap memperhatikan faktor kualitas dalam pengerjaan.
“Setelah ini, WIKA akan fokus pada proses pemeliharaan yang dilaksanakan sekaligus untuk menjamin kualitas dan keamanan gedung JCC,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (28/8).
Baca Juga: Anggaran Infrastruktur Tahun 2024 Naik, Begini Strategi Wijaya Karya (WIKA)
Selain penyelesaian proyek rehabilitasi JCC, WIKA juga telah merampungkan pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Jembatan tersebut bahkan sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (25/8).
Prosesi peresmian tersebut dilaksanakan bersamaan dengan peresmian proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Medan - Binjai - Deli - Serdang.
Selain Presiden Jokowi dan Agung Budi Waskito, hadir pula Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Walikota Medan Bobby Afif Nasution, Walikota Binjai Amir Hamzah, dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dalam peresmian itu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, pembangunan jembatan yang terbentang sepanjang 465 meter tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” ujar Basuki dalam keterangan resmi.
Jembatan Aek Tano Ponggol juga ditujukan untuk mendorong konektivitas Pulau Sumatera dengan menyediakan akses darat masyarakat dalam menjangkau Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba.
Pada pembangunannya, WIKA dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk mengerjakan struktur jembatan yang terdiri atas Oprit, Jembatan Utama, dan Jembatan Pendekat yang membentang sepanjang 465 meter dengan lebar 12,5 meter yang memiliki dua lajur kendaraan.
Agung Budi menyampaikan, pembangunan proyek ini juga turut mendukung kelestarian serta mengangkat warisan budaya Indonesia dalam setiap ornamennya.
“Hal tersebut tercermin pada bagian Jembatan Utama Aek Tano Ponggol yang dilengkapi dengan ornamen Pylon Dalihan Na Tolu, yakni aksesoris yang diadaptasi dari lambang filosofis kultur masyarakat Batak,” kata Agung.
Baca Juga: Proyek Pembangunan IKN Turut Mentransformasi BUMN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News