Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) optimistis bisa menyelesaikan 7 proyek pembangunan bendungan. Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan, 7 bendungan yang tengah dibangun WIKA tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.
“Kehadiran bendungan ini diharapkan mendukung upaya Pemerintah melalui Kementerian PUPR dalam mengoptimalkan pengelolaan air di setiap wilayah tersebut,” ujarnya dalam rilis resmi, Jumat (20/8).
Salah satu proyek yang tengah dikerjakan WIKA adalah Bendungan Lau Simeme Paket I yang bertujuan untuk mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan di Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Pengerjaan proyek dengan lingkup pekerjaan Bendungan Utama ini telah mencapai progres sebesar 72%,” tuturnya.
Baca Juga: Semester I-2023, Martina Berto (MBRO) Perkecil Kerugian Jadi Rp 3,89 Miliar
Agung menegaskan, pembangunan bendungan tersebut juga menjadi sarana bagi pemberdayaan UMKM sebagai mitra kerja. WIKA pun berupaya konsisten dalam upaya memenuhi komitmennya atas pembayaran terhadap para mitra kerja.
Untuk periode awal Agustus 2023 saja, WIKA telah merealisasikan pembayaran sebesar Rp 346 miliar kepada 846 mitra kerja, yang mana sebesar Rp 102 miliar telah dibayarkan kepada 684 UMKM mitra kerja WIKA.
“Harapannya pemberdayaan UMKM ini dapat menghadirkan multiplier effect untuk keberlangsungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Selain berfungsi untuk penyediaan air dan pertanian, bendungan-bendungan tersebut juga memiliki beberapa fungsi lain. Misalnya, fungsi ecotourism di Bendungan Sukamahi yang menyediakan area tanaman hidroponik disertai dengan penginapan, taman, rumah kaca, dan tempat ibadah.
Lalu, fungsi pemanfaatan sumber energi baru terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan floating solar panel sebagai sumber listrik, seperti yang disediakan oleh Bendungan Randugunting.
Selanjutnya, fungsi idi Bendungan Jatigede yang sering dijadikan sebagai lokasi ajang kompetisi dayung perahu.
Baca Juga: Emiten Tambang Emas Archi Indonesia (ARCI) Raih Pinjaman hingga US$ 365 Juta
Kemudian, fungsi cagar budaya yang ada di Bendungan Kuwil Kawangkoan yang pembangunannya turut memperhatikan eksistensi objek sejarah. Objek sejarah yang dimaksud adalah waruga yang merupakan makam para leluhur Minahasa.
“Kami juga berharap berbagai potensi tersebut dapat membawa manfaat secara optimal kepada masyarakat setempat,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News