Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
Lalu pada 2022 WIKA berencana menerbitkan perpetual bonds Rp 1,5 triliun, tahun 2023 senilai Rp 2,5 triliun dan tahun 2024 menerbitkan Rp 3,5 triliun.
Baca Juga: Kebanjiran Proyek, BUMN Karya Makin Tajir
Pada tahun ini, Wijaya Karya masih fokus pada bisnis infrastruktur dan bangunan. Bisnis tersebut diproyeksikan bisa berkontribusi sekitar 56,37% pada pendapatan dengan kontribusi laba bersih 34,79%. Selanjutnya, bisnis Wijaya Karya didukung oleh energi dan pabrik industri yang diproyeksikan menyumbang 15,39% ke pendapatan dan 18,28% ke laba bersih perusahaan.
Selanjutnya, 5% kontribusi penjualan WIKA berasal dari pengembangan properti dan 1,23% dari investasi. Masing-masing diproyeksikan menyumbang laba bersih 3,65% dan 1,07%.
Lebih lanjut, perusahaan tengah menggarap proyek strategis Kijing Terminal di Mempawah Kalimantan Selatan dengan nilai investasi Rp 2,49 triliun, Bendungan Kuwil Kawangkoan dengan nilai investasi Rp 605 miliar, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan nilai Rp 15,68 triliun.
Adapun, progres terminal Kijing mencapai 49,13%, Bendungan Kuwil Kawangkoan 67,46% dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 41,01%. Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi pada 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News