kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) optimistis kemampuan leverage perusahaan masih luas


Rabu, 26 Februari 2020 / 19:12 WIB
Wijaya Karya (WIKA) optimistis kemampuan leverage perusahaan masih luas
ILUSTRASI. Foto terowongan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 11,5 triliun di tahun ini. Dari anggaran tersebut, sebanyak 55%-60% bakal digunakan untuk penyertaan modal dan sekitar 40%-45% untuk pengembangan bisnis. 

Selain itu, berdasarkan catatan Kontan.co.id, WIKA memasang target kontrak baru sekitar Rp 65 triliun. 

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaannya akan memanfaatkan kas dan setara kas yang dimiliki dan juga ruang leverage yang saat ini masih luas. 

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) raih pertumbuhan laba bersih 21,25% sepanjang 2019

"Gearing ratio di bawah satu kali sampai dengan akhir 2019 unaudited, dibandingkan dengan rasio batas utang berbunga yang di level 2,5 kali," kata Mahendra saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/2). 

Lebih lanjut, WIKA optimistis dengan kemampuannya menggenggam kontrak baru di tahun ini. Pasalnya mereka sudah memiliki beberapa strategi untuk dapat tetap mengerjakan proyek turnkey seperti supply chain financing dan partnership. 

"WIKA menetapkan dalam rencana kerja jangka panjang perusahaan untuk tetap menjaga rasio utang berbunga alias gearing ratio tidak lebih dari level 1,5 kali dari covenant 2,5 kali dan debt equity ratio tidak lebih dari level 2,5 kali," jelas dia.

Dalam paparan WIKA saat rapat bersama DPR, emiten konstruksi tersebut berencana menerbitkan perpetual bonds senilai Rp 1 triliun. Perpetual bonds ini rencananya bakal berlanjut hingga 2024. Tahun depan, WIKA berencana menerbitkan perpetual bonds Rp 1,5 triliun dan akan  melakukan refinancing obligasi global berdenominasi rupiah. 

Lalu pada 2022 WIKA berencana menerbitkan perpetual bonds Rp 1,5 triliun, tahun 2023 senilai Rp 2,5 triliun dan tahun 2024 menerbitkan Rp 3,5 triliun. 

Baca Juga: Kebanjiran Proyek, BUMN Karya Makin Tajir

Pada tahun ini, Wijaya Karya masih fokus pada bisnis infrastruktur dan bangunan. Bisnis tersebut diproyeksikan bisa berkontribusi sekitar 56,37% pada pendapatan dengan kontribusi laba bersih 34,79%. Selanjutnya, bisnis Wijaya Karya didukung oleh energi dan pabrik industri yang diproyeksikan menyumbang 15,39% ke pendapatan dan 18,28% ke laba bersih perusahaan. 

Selanjutnya, 5% kontribusi penjualan WIKA berasal dari pengembangan properti dan 1,23% dari investasi. Masing-masing diproyeksikan menyumbang laba bersih 3,65% dan 1,07%. 

Lebih lanjut, perusahaan tengah menggarap proyek strategis Kijing Terminal di Mempawah Kalimantan Selatan dengan nilai investasi Rp 2,49 triliun, Bendungan Kuwil Kawangkoan dengan nilai investasi Rp 605 miliar, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan nilai Rp 15,68 triliun. 

Adapun, progres terminal Kijing mencapai 49,13%, Bendungan Kuwil Kawangkoan 67,46% dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 41,01%. Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi pada 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×