kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya (WSKT) batal menerbitkan obligasi Rp 3,5 triliun tahun ini


Senin, 07 Oktober 2019 / 15:43 WIB
Waskita Karya (WSKT) batal menerbitkan obligasi Rp 3,5 triliun tahun ini


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100) sepertinya batal menerbitkan obligasi senilai Rp 3,5 triliun di tahun ini.

"Kami hold, mungkin tahun depan," jelas Direktur Keuangan WSKT Haris Gunawan kepada Kontan, Senin (7/10).

Padahal lewat prospektus yang disampaikan ke publik pada Jumat (6/9), WSKT berencana menerbitkan obligasi tersebut dalam dua tenor yaitu tiga tahun dan lima tahun. WSKT sebelumnya juga menjadwalkan penawaran umum pada 25 September 2019.

Baca Juga: Obligasi Korporasi Senilai Rp 22,9 Triliun Bakal Masuk Pasar Tahun Ini

Sayangnya, Haris belum mau membeberkan soal alasan pembatalan penerbitan surat utang tersebut. "Nanti kami koordinasikan dengan underwriter dulu," jelas dia.

Dalam aksi korporasi tersebut, WSKT telah menunjuk enam penjamin pelaksana emisi yaitu PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Indo Premier Sekuritas.

Obligasi yang batal diterbitkan tersebut sejatinya merupakan rangkaian Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2019. Obligasi ini sudah mendapatkan peringkat A- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Baca Juga: Perusahaan asal Hong Kong akan akuisisi dua ruas tol Wakita Toll Road (WTR)

Rencananya, WSKT akan menggunakan dana hasil obligasi tersebut untuk pembangunan transmisi 500 KV di Sumatera, pekerjaan konstruksi bangunan sipil, gedung, serta engineering, procurement and construction (EPC).

Kondisi keuangan WSKT

Dalam laporan keuangan, penerbitan obligasi akan tercatat pada pos liabilitas atau utang. Pada semester I-2019, WSKT tercatat memiliki utang obligasi jangka pendek sebesar Rp 747 miliar dan utang obligasi jangka panjang sebesar Rp 12,95 triliun.

Sementara itu, total utang perusahaan ini mencapai Rp 103,79 triliun. Jumlah tersebut naik 8,6% bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2018.  

Asal tahu saja, bulan September 2019 lalu, Moody's Investors Service mengungkapkan Waskita termasuk perusahaan pelat merah yang masuk dalam kategori risiko utang mengkhawatirkan. Moody's mencatat rasio utang WSKT terhadap ekuitas mencapai 359,1%. Adapun nilai ekuitas WSKT pada semester I-2019 tercatat Rp 28,85 triliun.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Akhirnya Memangkas Target Kontrak Baru

Dari hasil penelitian tersebut, Haris mengatakan, WSKT akan mengandalkan kas masuk dari piutang beberapa proyek untuk menjaga kondisi keuangan tetap sehat. Kondisi gearing ratio WSKT saat ini 2,7 kali. Dengan strategi tersebut, Haris menargetkan gearing ratio sampai akhir tahun ini bisa di level 2,3 kali.

Pada kuartal IV-2019, WSKT menargetkan menerima pencairan proyek turnkey sebesar Rp 21,5 triliun. Tahun ini Waskita sebenarnya menargetkan penerimaan pencairan turnkey sebanyak Rp 26 triliun. Sebesar Rp 4,5 triliun sudah direalisasikan oleh Waskita antara lain berasal dari proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar.

Perusahaan ini juga sedang menunggu pembayaran proyek turnkey Jakarta-Cikampek Elevated II dengan nilai proyek Rp 4,5 triliun. Proyek ini direncanakan selesai pada Oktober 2019 dan dioperasikan pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) revisi target kontrak baru tahun ini menjadi Rp 45 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×