kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street Tergelincir Karena Investor Bersiap Menghadapi Data Inflasi


Senin, 11 Maret 2024 / 21:48 WIB
Wall Street Tergelincir Karena Investor Bersiap Menghadapi Data Inflasi
ILUSTRASI. Indeks saham utama Wall Street merosot pada hari Senin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street merosot pada hari Senin. Investor menunggu data inflasi utama Amerika Serikat (AS) minggu ini yang dapat memberikan isyarat mengenai jalur kebijakan moneter Federal Reserve AS setelah laporan pekerjaan yang beragam pada pekan lalu.

Senin (11/3) pukul 21.40 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,57% ke 38.503. Indeks S&P 500 turun 0,48% ke 5.098. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,33% ke 16.032.

Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri pekan lalu dengan lebih rendah pada hari Jumat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq turun dari rekor tertinggi karena saham-saham chip yang sedang naik daun dan laporan pasar tenaga kerja menunjukkan lebih banyak lapangan kerja baru dari perkiraan. Sementara tingkat pengangguran AS meningkat secara tak terduga.

Laporan yang beragam ini mendukung spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Juni. Data pada hari Jumat bahkan mendorong beberapa pedagang untuk bertaruh pada penurunan suku bunga pada bulan Mei.

Data bulan Februari minggu ini, termasuk harga konsumen (CPI), akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai apakah inflasi sudah cukup mereda bagi para pembuat kebijakan. Angka inflasi selalu ditunggu sebagai acuan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pilihan & Arah IHSG Usai Libur Nyepi dan Masuk Ramadan

"Saya memperkirakan angka yang lebih tinggi akan mendorong pasar turun secara berlebijan," kata Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management di Boston kepada Reuters.

“Padahal masih ada narasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya sesegera mungkin,” imbuh Andersen.

Data inflasi yang stagnan pada bulan Januari dan tanda-tanda perekonomian yang kuat menghentikan reli yang dipicu oleh artificial intelligence (AI) pada bulan lalu. Alhasil, para pelaku pasar menunda perkiraan mengenai waktu penurunan suku bunga pertama hingga bulan Juni dari prediksi sebelumnya di bulan Maret.

Sektor Teknologi informasi memimpin kerugian di seluruh sektor utama S&P 500, turun 0,4%. Sementara layanan komunikasi turun 0,2%.

Saham-saham megacap seperti Microsoft dan Amazon.com masing-masing turun 0,8% dan 1,0%. Kedua saham merupakan saham yang memberikan bobot terbesar pada S&P 500.

Nvidia, kesayangan AI, turun 0,7% dalam perdagangan yang bergejolak menyusul penurunan 5,5% pada hari Jumat. Saham-saham chip telah kehilangan momentum.

Saham chip lainnya, Advanced Micro Devices dan Broadcom masing-masing turun hampir 2%. Sementara Philadelphia Semiconductor Index kehilangan 1,3% setelah menyentuh rekor tertinggi minggu lalu.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal ITMG, CPIN, dan PTBA dari Sejumlah Analis

Harga saham Boeing turun 2,2% setelah Alaska Airlines mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya bekerja sama dengan Departemen Kehakiman AS dalam penyelidikan kriminal terhadap ledakan Boeing 737 MAX di salah satu penerbangannya pada bulan Januari.

Perusahaan terkait mata uang kripto dan blockchain, termasuk Coinbase Global, Riot Platforms, dan Marathon Digital, naik antara 2,7% dan 2,9%, karena bitcoin mencapai rekor tertinggi baru.

Saham Equitrans Midstream naik 1,8% setelah EQT Corp mengatakan telah memutuskan untuk membeli kembali unit sebelumnya dalam kesepakatan semua saham. Saham EQT turun 9,8%.

Pemilihan presiden AS pada tahun 2024 juga mulai menjadi fokus. Investor bersiap menghadapi kemungkinan pertarungan ulang antara Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×