kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Wall Street Dibuka Turun Setelah Rilis Data Inflasi, Kamis (12/10)


Kamis, 12 Oktober 2023 / 21:00 WIB
Wall Street Dibuka Turun Setelah Rilis Data Inflasi, Kamis (12/10)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street dibuka melemah pada hari Kamis (12/10). Setelah data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS) menunjukkan, harga-harga konsumen naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan September.

Meskipun tekanan harga yang mendasari mereda, memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga bulan depan.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 40,78 poin atau 0,12% pada pembukaan perdagangan ke 33.845,65.

S&P 500 dibuka lebih tinggi 3,99 poin atau 0,09% pada 4.380,94, dan Nasdaq Composite naik 12,79 poin, atau 0,09%, menjadi 13.672,47.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Menguat; Inflasi AS Menjadi Fokus

Indeks harga konsumen (CPI) meningkat 0,4% pada bulan ini dan 3,7% dari tahun lalu, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja yang dirilis hari Kamis.

Estimasi Dow Jones masing-masing adalah 0,3% dan 3,6%. Angka inflasi inti, tidak termasuk harga makanan dan energi, keluar sesuai dengan ekspektasi para ekonom dengan kenaikan 0,3% dalam sebulan dan 4,1% dalam 12 bulan.

Data inflasi ini muncul setelah indeks harga produsen yang lebih kuat dari perkiraan untuk bulan September.

Imbal hasil obligasi bergerak lebih tinggi setelah laporan CPI, dengan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun lebih tinggi kurang dari 1 basis poin di 4,602%, dari posisi terendahnya di awal sesi.

Imbal hasil Treasury tenor 2 tahun diperdagangkan pada 5,05% setelah naik 4 basis poin.

Perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung telah menimbulkan pertanyaan tentang potensi krisis pasokan minyak dan kenaikan harga bahan bakar jika ketidakstabilan geopolitik menyebar ke negara-negara produsen minyak tetangga di wilayah tersebut.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Investor Mencerna Risalah Rapat The Fed

Minyak mentah Brent naik 1,9% menjadi lebih dari US$87 per barel. Minyak mentah WTI hampir 2% lebih tinggi pada IS$85,14.

Sebelumnya,  Wall Street menutup perdagangan hari Rabu (11/10) dengan kenaikan moderat, menandai sesi kemenangan keempat berturut-turut.

Dow naik 0,2%, dan S&P 500 menambahkan 0,4%. Nasdaq Composite yang berbasis teknologi naik 0,7%, ditutup di atas rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×