kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.769   -9,00   -0,06%
  • IDX 7.470   -9,22   -0,12%
  • KOMPAS100 1.154   0,14   0,01%
  • LQ45 915   1,41   0,15%
  • ISSI 226   -0,75   -0,33%
  • IDX30 472   1,48   0,31%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,97   0,69%
  • IDXQ30 158   0,51   0,33%

Wall Street terbebani pelemahan sektor ritel, indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi


Rabu, 20 November 2019 / 06:00 WIB
Wall Street terbebani pelemahan sektor ritel, indeks Dow Jones dan S&P 500 terkoreksi


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup koreksi sementara Nasdaq berhasil selamat ke zona hijau pada akhir perdagangan Selasa (19/11). Saham peritel Home Depot dan Kohl Corp yang turun juga mendorong penurunan indeks utama Wall Street yang memicu kekhawatiran penurunan belanja konsumen lantaran sengketa perdagangan AS-China terus berlanjut.

Selasa (19/11) indeks Dow Jones Industrial Average turun 102,20 poin atau 0,36% ke 27.934,02, S&P 500 turun 1,85 poin atau 0,06% ke 3.12018 dan Nasdaq Composite naik 20,72 poin atau 0,24% ke 8.570,66.

Tujuh dari 11 sektor S&P 500 melorot dengan penurunan indeks sektor konsumen sebesar 0,97%. Indeks ritel S&P 500 turun 1,24%.

Sektor energi turun 1,5% karena harga minyak melorot akibat kekhawatiran kelebihan pasokan global dan prospek permintaan akibat lambatnya kemajuan sengketa perdagangan AS-China.

Baca Juga: Wall Street mencari arah menjelang pengumuman The Fed rate

Presiden AS Donald Trump pada Selasa (19/11) mengancam akan menaikkan tensi perang dagang dengan menaikkan tarif impor China jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan China.

Saham Home Depot Inc yang turun 5,4% menjadi pengganjal laju S&P 500 dan blue chip Dow Jones Industrial Average setelah emiten itu memangkas proyeksi penjualan tahun 2019 untuk kedua kalinya.

Sementara itu, pengelola department store Kohl's Corp sahamnya melorot 19,5% setelah menurunkan proyeksi laba tahunan.

Mengutip Reuters, ekspektasi kesepakatan perdagangan AS-China dan musim laporan kinerja perusahaan kuartal III-2019 yang jauh lebih baik dari perkiraan telah memicu reli pasar saham dalam beberapa pekan terakhir dan mendorong tiga indeks utama Wall Street mencetak rekor tertinggi.

"Pasar ingin naik tetapi terlalu banyak hambatannya," kata Brad McMillan, kepala investasi Commonwealth Financial Network, broker dealer independen di Waltham seperti dikutip Reuters.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×