Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup nyaris stagnan di akhir perdagangan Selasa (17/9), karena investor bersiap menghadapi keputusan pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang pertama dalam 4,5 tahun.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 15,90 poin, atau 0,04% ke level 41.606,18, S&P 500 naik 1,49 poin, atau 0,03% ke level 5.634,58 dan Nasdaq Composite naik 35,93 poin, atau 0,20%, menjadi 17.628,06.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,23 miliar saham dengan rata-rata 10,74 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Baca Juga: Wall Street Naik, Dow Jones Rekor di Awal Perdagangan Saat The Fed Menggelar FOMC
Saham Microsoft naik 0,88%, dan menjadi pendorong terbesar bagi S&P 500, setelah dewan direksi pelopor AI menyetujui program pembelian kembali saham senilai US$ 60 miliar dan menaikkan dividen kuartalannya sebesar 10%.
Indeks Dow blue-chip mencapai rekor tertinggi intraday untuk hari kedua berturut-turut. Indeks Russell 2000 yang berisi saham berkapitalisasi kecil, mengungguli tiga indeks utama, naik 0,74% pada sesi tersebut.
Sektor Energi, naik 1,41%, menjadi yang berkinerja terbaik dari 11 sektor utama S&P, didorong oleh kenaikan harga minyak mentah, sementara perawatan kesehatan menjadi yang berkinerja terburuk dengan penurunan 1,01%.
Saham Intel naik 2,68% setelah mengontrak unit layanan cloud Amazon.com sebagai pelanggan untuk membuat chip kecerdasan buatan khusus. Saham Amazon.com naik 1,08%.
Indeks acuan S&P 500 menyentuh 5.670,81 di awal sesi, setelah data ekonomi terbaru meredakan kekhawatiran perlambatan tajam dalam ekonomi AS.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Nasdaq Turun Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Laporan terbaru dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan eceran meningkat secara tak terduga pada bulan Agustus, setelah penurunan penerimaan dealer mobil diimbangi oleh kekuatan pembelian daring, yang menunjukkan ekonomi berada pada posisi yang kokoh selama sebagian besar kuartal ketiga.
"Ekspektasi cukup mengakar sebelum melihat data ekonomi hari ini dan apa yang ditunjukkannya secara umum adalah lingkungan pertumbuhan, tetapi lingkungan pertumbuhan yang relatif lambat," kata Russell Price, kepala ekonom di Ameriprise Financial Services di Troy, Michigan.
Price mengatakan besarnya pemangkasan tersebut dapat memicu ketakutan inflasi atau meningkatkan kekhawatiran bahwa Fed bergerak terlalu lambat untuk menghindari resesi.
"Apa yang Anda lihat dalam perdagangan sore ini adalah cara kita bangkit dari titik tertinggi sepanjang masa ... karena besok seseorang akan kecewa," katanya.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Dow Jones Menguat Saat Nasdaq Tertekan di Awal Pekan Rapat The Fed
Menurut FedWatch Tool milik CME, pasar memperkirakan peluang sebesar 65% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuan dua harinya pada hari Rabu.
Ekspektasi pasar terhadap besaran pemangkasan tersebut tidak menentu dalam beberapa hari terakhir, dengan peluang pemangkasan sebesar 50 basis poin hanya sebesar 34% yang diperkirakan pada minggu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News