kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.402   -112,00   -0,68%
  • IDX 6.916   129,35   1,91%
  • KOMPAS100 1.003   23,16   2,36%
  • LQ45 771   17,24   2,29%
  • ISSI 224   3,29   1,49%
  • IDX30 400   9,31   2,39%
  • IDXHIDIV20 466   9,31   2,04%
  • IDX80 113   2,40   2,18%
  • IDXV30 114   0,90   0,80%
  • IDXQ30 129   3,07   2,44%

Wall Street Menguat, Harapan Pemangkasan Suku Bunga Redam Kekhawatiran Geopolitik


Selasa, 24 Juni 2025 / 05:00 WIB
Wall Street Menguat, Harapan Pemangkasan Suku Bunga Redam Kekhawatiran Geopolitik
ILUSTRASI. Seorang pedagang bekerja di lantai Bursa Saham New York (NYSE) di Kota New York, AS, 19 Mei 2025. Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/6), didorong harapan akan pemangkasan suku bungaThe Fed pada bulan Juli 2025


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/6), didorong harapan akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan Juli 2025, yang mampu meredam kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah.

Mengutip Reuters, Ketiga indeks utama Wall Street mencatat kenaikan signifikan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 374,96 poin atau 0,89% ke posisi 42.581,78. 

Indeks S&P 500 menguat 57,33 poin atau 0,96% menjadi 6.025,17, sementara Nasdaq Composite naik 183,57 poin atau 0,94% ke level 19.630,98. Sektor saham konsumer diskresioner memimpin penguatan, terutama didorong lonjakan harga saham Tesla.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Saham UnitedHealth Turun

"Reli ini agak mengejutkan," ujar Jay Hatfield, CEO dan manajer portofolio di InfraCap, New York. 

"Serangan AS menandai akhir dari ketidakpastian apakah AS akan menyerang. Pasar merespons sangat bullish, padahal seharusnya Juni menjadi masa kemunduran. Namun, investor tampaknya enggan menjual saat ini," tambah Hatfield.

Dari sisi kebijakan moneter, Wakil Ketua The Fed Michelle Bowman menyatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan penyesuaian suku bunga, mengingat risiko terhadap pasar tenaga kerja kini dinilai lebih besar dibanding kekhawatiran inflasi akibat tarif. 

Sementara itu, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee menilai dampak ekonomi dari tarif sejauh ini lebih moderat dibanding ekspektasi.

Baca Juga: Wall Street Melemah pada Rabu (29/1) Setelah The Fed Menahan Suku Bunga

Pelaku pasar memperkirakan setidaknya akan ada dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin sebelum akhir tahun ini. Pemangkasan pertama diperkirakan terjadi pada September.

Namun, tidak semua analis sepakat. “Saya termasuk yang memperkirakan The Fed tidak akan mengambil tindakan apa pun tahun ini,” ujar Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest, Elmhurst, Illinois. 

“Pendekatan 'wait and see' dari Ketua The Fed Jerome Powell bukanlah strategi yang buruk, meski pasar selalu menyambut baik suku bunga rendah,” sambungnya.

Saham Tesla melonjak 8,2% setelah perusahaan meluncurkan layanan robotaxi yang telah lama dinantikan di Austin, Texas.

Sementara itu, ketegangan geopolitik masih berlangsung setelah Israel melanjutkan serangan ke Iran, sehari setelah AS ikut terlibat. Meski demikian, harga minyak justru anjlok. 

Pasar menilai tindakan balasan Iran tidak sampai mengganggu lalu lintas kapal tanker minyak dan gas melalui Selat Hormuz—jalur vital perdagangan minyak dunia. Teheran sebelumnya telah mengancam akan menutup selat tersebut.

“Pasar membaca situasi ini sebagai kemenangan: kemampuan nuklir Iran dilumpuhkan dan potensi serangan balasan dapat ditahan,” kata Nolte. “Banyak yang sempat khawatir Iran akan bertindak lebih jauh dari yang terjadi saat ini.”

Baca Juga: Wall Street Melemah di Sesi Perdagangan Pertama Tahun 2025; Saham Tesla Anjlok

Dari sisi ekonomi domestik, data indeks manajer pembelian (PMI) awal dari S&P Global menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih baik dari perkiraan analis. Laporan terpisah juga mencatat kenaikan tak terduga dalam penjualan rumah baru pada Mei, meski dibayangi biaya pinjaman tinggi.

Fokus investor pekan ini akan tertuju pada rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama versi akhir dari Departemen Perdagangan AS, laporan belanja konsumsi pribadi (PCE), serta kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres, yang diperkirakan memberikan petunjuk arah kebijakan moneter jangka pendek.

Di antara 11 sektor utama dalam indeks S&P 500, sektor konsumen diskresioner mencatat penguatan tertinggi. Sektor energi menjadi satu-satunya yang melemah, seiring penurunan harga minyak mentah.

Beberapa saham mencatat pergerakan signifikan. Fiserv menguat 4,4% setelah mengumumkan peluncuran platform aset digital baru. Northern Trust melonjak 8,0% usai laporan Wall Street Journal menyebutkan Bank of New York Mellon membahas potensi merger. 

Sebaliknya, saham Super Micro Computer anjlok 9,8% setelah mengumumkan penawaran obligasi konversi senilai US$2 miliar.

Baca Juga: Wall Street Menutup Tahun 2024 Dengan Gemilang, Indeks Utama Naik Double Digit

Investor juga menanti laporan keuangan kuartalan dari Nike dan FedEx yang dijadwalkan rilis akhir pekan ini.

Di New York Stock Exchange (NYSE), jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 2,35 banding 1. Terdapat 128 saham mencetak level tertinggi baru dan 71 saham mencatat level terendah baru. 

Di Nasdaq, 2.591 saham naik dan 1.875 saham turun, dengan rasio 1,38 banding 1. S\&P 500 mencatat 12 titik tertinggi dan 4 titik terendah baru dalam 52 minggu, sementara Nasdaq mencatat 91 titik tertinggi dan 113 titik terendah baru.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 18,60 miliar saham, lebih tinggi dibanding rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,16 miliar saham.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini Kaltim: IKN, Balikpapan, Samarinda dan Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Simak Jadwal Update KRL Solo Jogja pada Selasa 24 Juni 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×