kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Naik, S&P 500 Catat Rekor Tertinggi Lagi di Tengah Anjloknya Saham Tesla


Jumat, 26 Januari 2024 / 05:40 WIB
Wall Street Naik, S&P 500 Catat Rekor Tertinggi Lagi di Tengah Anjloknya Saham Tesla
ILUSTRASI. Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (25/1), dengan indeks S&P 500 ditutup pada level tertinggi. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (25/1), dengan indeks S&P 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa (all time high) setelah data menunjukkan ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh kuat pada kuartal IV-2023.

Sementara itu, saham Tesla jatuh setelah proyeksi penjualan yang mengecewakan.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,53% ke level 4.894,16, Nasdaq menguat 0,18% ke level 15.510,50 dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,64% menjadi 38.049,13.

Kenaikan tersebut memperpanjang reli S&P 500 yang baru-baru ini mencapai rekor tertinggi untuk pertama kalinya dalam dua tahun, terangkat oleh optimisme terhadap perekonomian dan suku bunga yang lebih rendah, serta taruhan pada kecerdasan buatan.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat Setelah Laporan Data PDB AS yang Kuat

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,5 miliar saham, setara dengan rata-rata 20 hari perdagangan terakhir.

Saham Tesla merosot 12% ke level terendah sejak Mei 2023 setelah CEO Elon Musk memperingatkan pertumbuhan penjualan akan melambat tahun ini imbas dari adanya pemotongan harga yang merugikan marginnya. 

Hal ini membuat nilai pasar saham pembuat mobil tersebut berada pada angka US$ 580 miliar, di bawah Eli Lilly dan tepat di atas Broadcom.

Perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal IV 2023 di tengah kuatnya belanja konsumen, mengacaukan prediksi resesi setelah Federal Reserve secara agresif menaikkan suku bunga. Produk domestik bruto (PDB) AS kuartal keempat tumbuh 3,3% secara tahunan. Lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang disurvei Reuters yang memperkirakan kenaikan PDB sebesar 2%.

“PDB merupakan kejutan yang baik bagi pasar karena tidak ada masalah inflasi, dan konsumen terus membelanjakan uangnya,” kata Rob Haworth, direktur strategi investasi senior di U.S. Bank Asset Management Group.

“Jadi ada lebih banyak dukungan terhadap narasi bahwa pendapatan perusahaan dan pertumbuhan penjualan harus lebih baik seiring kita melangkah maju.”

Baca Juga: Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Lagi Didorong Lonjakan Saham Netflix

Data lain menunjukkan klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 20 Januari naik menjadi 214.000, lebih tinggi dari perkiraan angka 200.000.

Saham IBM melonjak 9,5% setelah memperkirakan pertumbuhan pendapatan setahun penuh di atas perkiraan, sementara saham Comcast naik 3,4% setelah raksasa media itu melampaui perkiraan pendapatan kuartalannya.

Saham American Airlines melonjak 10,3% setelah maskapai tersebut memperkirakan laba tahunannya sebagian besar optimistis.

Saham Boeing turun 5,7% setelah Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) melarang pembuat pesawat itu memperluas produksi pesawat berbadan sempit 737 MAX miliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×