Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Jumat (13/12). Perkiraan optimistis dari Broadcom mempertahankan euforia seputar kecerdasan buatan dan mendorong saham chip.
Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan indeks Dow Jones Industrial Average naik 15,0 poin, atau 0,03% ke level 43.929,15, S&P 500 naik 16,9 poin, atau 0,28% ke level 6.068,17, sementara Nasdaq Composite naik 92,3 poin, atau 0,46% ke level 19.995,179.
Broadcom memperkirakan pendapatan kuartalan di atas perkiraan Wall Street pada hari Kamis dan meramalkan permintaan yang meningkat untuk chip AI kustomnya dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini membuat sahamnya naik 17,2% dalam perdagangan pre market.
Baca Juga: Wall Street Melemah pada Kamis (12/12), Investor Menimbang Data Jelang Rapat The Fed
"Saya tidak terkejut ketika perusahaan membukukan laba seperti itu dan menaikkan panduan mereka, terutama di bidang AI yang mungkin merupakan sektor terpanas saat ini, yang membuat sebagian besar investor sangat bersemangat," kata Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management.
"Kenaikan saham merupakan aspek dari antusiasme yang berlebihan terhadap sektor ini."
Optimisme menyebar ke saham chip lainnya, dengan pesaingnya saham Marvell Technology naik 7,2%, saham Micron Technology naik 2,4% dan saham Nvidia, pelopor AI, naik tipis 1,7%.
Hal ini terjadi setelah reli saham teknologi yang terus-menerus mendorong Nasdaq di atas angka 20.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu.
Baca Juga: Wall Street Mixed, Investor Mencermati Data Ekonomi Jelang Pertemuan The Fed
Pembacaan inflasi yang sejalan dengan perkiraan pemangkasan 25 basis poin oleh Federal Reserve minggu depan menambah momentum tersebut.
Taruhan pedagang pada pemangkasan pada pertemuan bank sentral 17-18 Desember mencapai lebih dari 96%, menurut FedWatch Tool milik CME. Namun, mereka mengindikasikan kemungkinan jeda pada bulan Januari.
"Untuk tahun 2025, kami mengharapkan pertumbuhan yang sehat dan penurunan inflasi yang sangat bertahap. Pejabat (Komite Pasar Terbuka Federal) telah menyatakan bahwa kebijakan saat ini sekarang berada pada titik di mana pemangkasan lebih lanjut dapat terjadi lebih lambat," kata Paolo Zanghieri, ekonom senior di Generali Asset Management.
Selanjutnya: RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi Implementasikan AI Talent Management
Menarik Dibaca: Kehancuran Terbesar Datang, Robert Kiyosaki Minta Jual 3 Aset Ini Beli 3 Aset Berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News