kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Wall Street Naik Tipis Jumat (27/9), Setelah Laporan Inflasi; Saham Small-Cap Unggul


Jumat, 27 September 2024 / 21:48 WIB
Wall Street Naik Tipis Jumat (27/9), Setelah Laporan Inflasi; Saham Small-Cap Unggul
ILUSTRASI. Peluang bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan November diperkirakan mencapai sekitar 52,1%.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks saham utama Wall Street naik tipis pada hari Jumat (27/9), sementara saham small-cap menunjukkan kinerja yang lebih baik.

Laporan inflasi yang jinak memberi ruang bagi The Fed untuk fokus memperkuat pasar tenaga kerja sembari melanjutkan penurunan suku bunga.

Melansir Reuters, pukul 9:55 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 141,53 poin, atau 0,34% menjadi 42.316,64.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Lebih Tinggi Jumat (27/9), Setelah Laporan Inflasi yang Lemah

S&P 500 naik 4,87 poin, atau 0,08%, menjadi 5.750,24 dan Nasdaq Composite naik 12,22 poin, atau 0,07%, menjadi 18.202,51.

Indeks Russell 2000, yang melacak saham small-cap, menunjukkan kinerja terbaik dengan kenaikan 0,7%.

Sembilan dari 11 sektor S&P 500 berada di zona hijau, dipimpin oleh kenaikan 1,1% pada saham energi.

Namun, saham teknologi seperti Nvidia dan Amazon.com turun masing-masing 0,9% dan 0,4%, menekan pergerakan Nasdaq.

Laporan dari Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa belanja konsumen meningkat secara moderat pada Agustus, mengindikasikan bahwa ekonomi tetap kuat pada kuartal ketiga, sementara tekanan inflasi terus mereda.

"Merupakan kabar baik melihat inflasi bergerak ke arah yang benar, dan semoga ini terus berlanjut," kata Joe Saluzzi, Co-Head of Equity Trading di Themis Trading.

Baca Juga: Ini Daftar 5 Bank Sentral yang Memangkas Suku Bunga pada September

"Yang lebih penting dari besaran pemotongan adalah apakah mereka akan terus menurunkan suku bunga tahun depan."

Peluang bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan November diperkirakan mencapai sekitar 52,1%, naik dari 50% sebelum data inflasi dirilis.

Peluang pemotongan sebesar 25 basis poin berada di kisaran 47,9%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Dengan inflasi yang moderat mendekati target 2% bank sentral, The Fed memiliki ruang untuk memulai siklus pelonggaran kebijakan dengan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin minggu lalu. Fokus sekarang akan beralih ke sejumlah laporan pasar tenaga kerja yang akan dirilis minggu depan.

Sementara itu, estimasi akhir sentimen konsumen untuk September dari Universitas Michigan tercatat di angka 70,1, dibandingkan perkiraan 69,3 dari ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Baca Juga: Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Ditopang Data Ekonomi AS yang Kuat

Pernyataan dari Gubernur The Fed Michelle Bowman pada hari Jumat akan menjadi perhatian.

Pada Kamis malam, Gubernur The Fed Lisa Cook menyebutkan langkah jarang yang diambil bank sentral bulan ini dapat membantu mengatasi risiko penurunan lapangan kerja.

Indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada sesi sebelumnya, dengan S&P 500 mencapai level tertinggi sepanjang masa. Ketiga indeks utama sedang menuju kenaikan minggu ketiga berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×