Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka menguat tipis pada awal perdagangan Selasa (13/5). Investor menimbang data inflasi terbaru dan dampaknya terhadap kebijakan moneter setelah pasar naik tajam setelah gencatan senjata perang dagang AS-China.
Mengutip Reuters, Selasa (13/5) pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 97,2 poin, atau 0,23%, ke level 42.507,33. Indeks S&P 500 naik 10,0 poin, atau 0,17% ke level 5.854,15, sementara Nasdaq Composite naik 52,9 poin, atau 0,28%, ke level 18.761,234.
Indeks harga konsumen (CPI) AS sedikit naik pada bulan April, dengan inflasi utama meningkat 0,2% bulan lalu setelah turun 0,1% pada bulan Maret.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa CPI akan naik 0,3%.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Senin (12/5), Usai Gencatan Tarif AS-China
Secara tahunan, CPI naik 2,3% pada April setelah naik 2,4% dalam periode 12 bulan hingga Maret.
"Dalam hal ekspektasi inflasi dan kebijakan moneter, kami masih berada di posisi yang sama seperti sebelum laporan tersebut keluar," kata Jordan Rizzuto, kepala investasi di GammaRoad Capital Partners.
"Kami memperkirakan Fed akan terus berada dalam mode wait and see hingga kami melihat beberapa tekanan harga lebih lanjut yang mungkin berasal dari kebijakan perdagangan baru."
Para pedagang cenderung bertaruh bahwa Fed tidak akan mulai menurunkan suku bunga hingga September, tetapi masih mengharapkan setidaknya dua kali pemotongan 25 basis poin pada akhir tahun.
Sejumlah pejabat Federal Reserve AS dijadwalkan untuk berpidato minggu ini, termasuk Gubernur Jerome Powell pada hari Kamis.
Wall Street melonjak pada Senin (12/5) setelah Washington dan Beijing sepakat untuk melonggarkan tarif timbal balik, yang menandakan upaya kerja sama untuk mencegah resesi ekonomi global.
AS akan menurunkan tarif tambahan yang dikenakannya pada impor China menjadi 30% dari 145% selama tiga bulan, sementara bea masuk China pada impor AS akan turun menjadi 10% dari 125% pada periode yang sama.
Baca Juga: Wall Street Melonjak, Didorong Pemangkasan Tarif AS untuk China
Setelah gencatan senjata tarif, Goldman Sachs menjadi pialang besar pertama yang menurunkan kemungkinan terjadinya resesi AS.
Tiga indeks utama telah pulih dari kerugian yang dicatat sejak 2 April, yang dikenal sebagai "Hari Pembebasan", ketika Presiden Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik yang mempengaruhi hampir semua mitra dagang AS.
Sebagian besar saham megacap dan saham pertumbuhan berayun lebih tinggi, dengan Nvidia dan Amazon.com masing-masing naik sekitar 1,4%.
Operator bursa kripto Coinbase Global, yang dijadwalkan untuk bergabung dengan S&P 500 pada tanggal 19 Mei, termasuk di antara penggerak teratas, melonjak 10,6%.
Trump sedang dalam kunjungan empat hari ke wilayah Teluk, tiba di Arab Saudi pada hari Selasa, dan investor akan melihat apakah kesepakatan perdagangan akan segera terjadi.
Selanjutnya: Akulaku Catat Pembiayaan BNPL Tembus Rp1,8 Triliun pada Kuartal I-2025
Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Cysteamine Cream yang Ampuh dan Aman, Sudah Berizin BPOM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
