kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street mixed, indeks S&P 500 dan Nasdaq menuju rekor baru


Senin, 30 Agustus 2021 / 21:27 WIB
Wall Street mixed, indeks S&P 500 dan Nasdaq menuju rekor baru
ILUSTRASI. Wall Street mencari arah baru setelah investor mencerna hasil simposium Federal Reserve di Jackson Hole.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed pada awal perdagangan Senin (30/8). Bursa saham Amerika Serikat (AS) mencari arah baru setelah investor mencerna hasil simposium Federal Reserve di Jackson Hole.

Senin (30/8) pukul 21.15 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,17% ke 35.397. Indeks S&P 500 menguat 0,25% ke 4.520. Nasdaq Composite menguat 0,61% ke 15.225.

S&P 500 dan Nasdaq mencapai level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin. Pernyataan dovish dari Federal Reserve pekan lalu mendorong optimisme dalam rebound ekonomi dan meredakan kekhawatiran akan pengurangan stimulus moneter yang tiba-tiba.

Baca Juga: Penguatan rupiah terbantu aliran dana yang masuk ke pasar obligasi

Saham terkait teknologi termasuk Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com, pemilik Google Alphabet Inc dan Tesla Inc termasuk dalam saham-saham yang memperoleh keuntungan terbesar dalam pembukaan perdagangan.

Indeks acuan S&P 500 menuju kenaikan bulanan terpanjang sejak 2018. Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral akan terus berhati-hati dalam pendekatannya untuk mengurangi stimulus besar-besaran era pandemi. Dia menegaskan kembali adanya pemulihan ekonomi yang stabil.

"Investor merasa bahwa rezim suku bunga rendah adalah sinyal untuk tetap berinvestasi dalam saham dan lebih tertarik menjadi bagian dari kenaikan dramatis ini," kata Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investment New Vernon, New Jersey kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG menguat 1,71% ke 6.144 pada Senin (30/8), net buy asing Rp 567 miliar

S&P 500 sejauh ini telah naik 2,6% di bulan Agustus. Pasar saham biasanya tertekan pada bulan kedelapan. Analis Wells Fargo mengatakan pekan lalu mereka memperkirakan indeks akan naik 8% lagi pada akhir tahun.

Semua mata minggu ini akan tertuju pada laporan pekerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja. Data ketenagakerjaan ini bisa menjadi perhatian untuk pertemuan kebijakan The Fed pada 21-22 September.

Baca Juga: CDS Indonesia turun ke level terendah sejak Februari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×