Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah pada hari Selasa (31/12) setelah investor menutup tahun yang luar biasa bagi saham Amerika Serikat (AS). Pasar saham AS didorong ke rekor tertinggi oleh mesin kembar dari ledakan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan pemotongan suku bunga pertama Federal Reserve AS dalam tiga setengah tahun.
Tiga indeks saham utama AS ditutup di wilayah negatif pada Selasa (31/12), mengakhiri sesi lesu dengan volume rendah yang kontras dengan tahun penuh gejolak sebelumnya.
Selasa (31/12), Dow Jones Industrial Average turun 29,51 poin atau 0,07% menjadi 42.544,22. Indeks S&P 500 turun 25,31 poin atau 0,43% menjadi 5.881,63. Nasdaq Composite turun 175,99 poin atau 0,90% menjadi 19.310,79.
Untuk tahun 2024, Nasdaq melonjak 28,6%, sementara S&P 500 yang menjadi acuan mencatat kenaikan 23,3%, menandai kenaikan dua tahun terbaik indeks tersebut sejak 1997-1998. Dow yang merupakan saham unggulan membukukan kenaikan 12,9% untuk tahun ini.
Baca Juga: Aset Kripto Paling Mendatangkan Cuan Besar di Tahun 2024
Tahun 2024 mencakup meningkatnya pertikaian geopolitik, pemilihan presiden AS, dan spekulasi yang berubah-ubah mengenai arah kebijakan Fed di tahun mendatang.
"Tidak ada reli Sinterklas minggu ini, tetapi investor menerima hadiah keuntungan pada tahun 2024," kata Greg Bassuk, kepala eksekutif di AXS Investments di New York seperti dikutip Reuters.
"Tahun 2024 merupakan tahun yang luar biasa untuk perolehan ekuitas yang didorong oleh tiga faktor, yaitu ledakan AI, serangkaian pemotongan suku bunga Fed, dan ekonomi AS yang kuat," imbuh Bassuk.
Baca Juga: Atur Ulang Strategi Investasi untuk Tahun 2025, Volatilitas Pasar Masih Menghantui
Di antara 11 sektor utama S&P 500, layanan komunikasi, teknologi, dan barang konsumsi diskresioner merupakan sektor dengan persentase kenaikan terbesar pada tahun 2024, melonjak antara 29,1% dan 38,9% pada tahun ini.
Sektor kesehatan, real estate, dan energi adalah satu-satunya sektor yang mencatat kenaikan satu digit, sementara sektor material adalah satu-satunya yang mengalami penurunan pada tahun 2024, turun hampir 1,8%.
Untuk kuartal keempat, Nasdaq melonjak 6,2%, sementara S&P 500 naik 2,1%. Dow naik tipis 0,5% untuk periode Oktober-Desember.
Menjelang tahun 2025, pasar keuangan kini memperkirakan sekitar 50 basis poin pemotongan suku bunga tambahan dari Fed untuk tahun depan. Investor mengamati valuasi yang berlebihan dan ketidakpastian seputar kebijakan pajak dan tarif dari pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
Baca Juga: Begini Rapor BEI Sepanjang Tahun 2024, IHSG Ditutup di Level 7.079,9
"Investor harus berhati-hati mengenai dampak pemerintahan Trump yang akan datang dan bagaimana hal itu memengaruhi sektor-sektor tertentu," kata Bassuk.
Dia menambahkan bahwa ketidakstabilan yang didorong oleh geopolitik, khususnya perang Rusia/Ukraina dan pertikaian yang terus berlanjut di Timur Tengah dapat memicu kekhawatiran di perusahaan-perusahaan dan sektor-sektor yang memiliki hubungan dengan wilayah-wilayah yang terkena dampak. Bassuk yakin ledakan AI masih memiliki ruang untuk tumbuh.
"Valuasi telah menjadi tinggi di tengah kenaikan saham, tetapi karena kami yakin bahwa pertumbuhan AI akan terus berlanjut dan bergerak melampaui perangkat keras ke perangkat lunak secara masif di sebagian besar sektor," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News