Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten minuman beralkohol, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) meraih kinerja penjualan yang mengesankan di tengah penurunan laba bersih di sepanjang semester I-2025.
Pada paruh pertama tahun 2025, MLBI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1.47 triliun, mencerminkan kenaikan 6% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara laba bersih perusahaan turun 4,14% yoy menjadi Rp 425,75 miliar.
Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia, Roland Bala, menyampaikan bahwa di tengah dinamika pasar yang terus berubah dan tantangan ekonomi global yang masih berlanjut, MLBI tetap bangga atas kinerja yang berhasil diraih pada semester pertama tahun ini.
Baca Juga: SMGR Pasok 22.184 Ton Semen untuk Proyek Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1
Menurutnya, pencapaian tersebut mencerminkan kekuatan brand ikonik perusahaan, ketangkasan serta dedikasi para karyawan, dan kemampuan untuk konsisten menjaga fokus pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
"Multi Bintang Indonesia membukukan pertumbuhan pangsa pasar dan volume yang solid dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga turut mendorong peningkatan pasar bir secara keseluruhan," kata Roland dalam paparan publik, Jumat (15/8).
Roland bilang capaian ini ditopang oleh portofolio Bintang yang tangguh. Secara khusus, Bintang Anggur Merah dan Bintang Radler mencatat kinerja positif, dengan volume masing-masing meningkat pada kisaran low single digit dan low teens, mencerminkan permintaan konsumen yang tetap konsisten terhadap cita rasa khas keduanya.
Lebih lanjut, Roland menyampaikan MLBI terus memperkuat strategi premiumisasi melalui Heineken, yang juga memberikan kontribusi pada pertumbuhan positif ini. Merek tersebut mencatat pertumbuhan tahunan di kisaran tinggi digit tunggal, yang sebagian besar didorong oleh keberhasilan strategi komersial serta penguatan distribusi melalui jalur pemasaran di Batam, sehingga semakin menegaskan arah pertumbuhan positif perusahaan.
“Kami akan terus memprioritaskan inovasi merek dan menjaga standar operasional yang unggul, sekaligus mempererat hubungan dengan konsumen melalui berbagai pengalaman yang berkesan,” ungkap Roland.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Stephanie Yolande Peregrin menyampaikan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan informasi terkait pencapaian bisnis atau target secara spesifik untuk tahun 2025. Namun, ia menegaskan bahwa kinerja perusahaan cukup baik, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 6% yang terutama didorong oleh peningkatan volume.
Baca Juga: BEI Buka Suspensi Saham FUTR, MLPT, dan PGUN, Simak Rekomendasi dari Analis Berikut
"Ke depan, perusahaan juga memiliki agenda pertumbuhan marjin pendapatan yang diproyeksikan akan sangat kuat," ucap Stephanie,
Ia menambahkan, saat ini terdapat berbagai peluang yang terbuka, dan perusahaan akan mengoptimalkannya melalui beragam kegiatan promosi, disertai keyakinan penuh terhadap strategi yang dijalankan.
Tak hanya itu, MLBI juga akan melakukan investasi signifikan di bidang digitalisasi. Meskipun langkah ini berpotensi memberikan sedikit tekanan pada laba operasional dalam jangka pendek, fokus tetap diarahkan ke pertumbuhan jangka panjang dengan keyakinan akan menghasilkan keuntungan yang menggembirakan
Selain itu, Roland bilang MLBI tahun ini telah memperlihatkan kemajuan yang signifikan dalam penerapan Digital Backbone (DBB), sebuah program transformasi strategis yang mendapat dukungan global dari Heineken untuk menjadikan MLBI sebagai produsen bir dengan tingkat konektivitas terbaik di Indonesia.
Program ini dirancang untuk mentransformasi cara menghubungkan seluruh lini operasional perusahaan secara menyeluruh, dengan didorong oleh analisis data secara real-time, sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar.
Pencapaian utama DBB sebagai bagian dari inisiatif inovasi digital perusahaan diwujudkan melalui evaluasi lebih dari 300 proses bisnis yang dilakukan lewat serangkaian business impact workshops. Saat ini, perusahaan sedang mempersiapkan tahap selanjutnya dari implementasi DBB, yang meliputi pelatihan bagi pengguna kunci, user acceptance testing, serta proses penyempurnaan dan pembersihan data induk.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menilai secara teknikal pergerakan saham MLBI masih berada dalam tren menurun dan telah menembus MA20.
"Dari indikator lainnya, MACD mulai menyempit dan berpotensi mengalami deadcross, demikian pula dengan indikator Stochastic," jelas Herditya kepada Kontan, Jumat (15/8).
Herditya merekomendasikan wait and see saham MLBI, dengan level support di Rp 6.000 dan resistance di Rp 6.200.
Baca Juga: PTRO dan RAJA Kompak Akuisisi Dua Perusahaan Grup Hafar, Simak Rekomendasi Sahamnya
Selanjutnya: BNI Bidik Penurunan Cost of Fund di Paruh Kedua 2025
Menarik Dibaca: 7 Kesalahan Tata Letak Dapur yang Bikin Ruangan Tidak Nyaman, Menurut Desainer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News