kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Wall Street Lesu: S&P, Nasdaq Bergerak Datar Akibat Desas Desus Tarif Terbaru Trump


Sabtu, 19 Juli 2025 / 05:23 WIB
Wall Street Lesu: S&P, Nasdaq Bergerak Datar Akibat Desas Desus Tarif Terbaru Trump
ILUSTRASI. Wall Street bergerak datar


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street cenderung lesu dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite yang bergerak datar setelah mengatasi penurunan singkat yang dipicu oleh laporan Financial Times yang mengindikasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong tarif baru yang tinggi untuk produk-produk Uni Eropa.

Jumat (18/7), indeks S&P 500 ditutup turun 0,57 poin atau 0,01% menjadi 6.296,79, indeks Nasdaq Composite naik 10,01 poin atau 0,05% ke 20.895,66 dan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 142,30 poin, atau 0,32%, menjadi 44.342,19.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq telah terdorong ke rekor tertinggi berulang dalam beberapa pekan terakhir, karena investor menunjukkan peningkatan ambivalensi terhadap ancaman tarif Trump, dan keyakinan bahwa kebijakan ini mungkin tidak merusak ekonomi AS separah yang pernah dikhawatirkan.

Namun, minggu ini dipandang sebagai ajang pembuktian bagaimana kebijakan ekonomi Trump memengaruhi perekonomian secara lebih luas.

Pada sesi ini, bursa saham AS tersebut ditopang oleh Laporan FT, yang menyatakan bahwa pemerintahan Trump mengincar tarif minimum antara 15% dan 20% dalam setiap kesepakatan dengan blok Eropa, membuat pasar melemah sebelum pulih sebagian.

Baca Juga: Wall Street Kamis (17/7): S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi Baru

"Orang-orang agak lelah mencoba memperdagangkan berita utama atau tenggat waktu tarif, dan orang-orang lebih peduli untuk melihat buktinya terwujud melalui angka-angka," kata Greg Boutle, kepala strategi ekuitas dan derivatif AS di BNP Paribas.

Sejumlah data ekonomi memberikan sinyal yang beragam, termasuk penjualan ritel yang kuat, kenaikan inflasi konsumen, dan harga produsen yang datar untuk bulan Juni. Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan meningkat bulan ini, meskipun konsumen masih khawatir tentang tekanan harga di masa mendatang.

Musim laporan keuangan yang dimulai minggu ini, memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan AS untuk menunjukkan bagaimana tarif memengaruhi, atau tidak, bisnis mereka. Raksasa industri 3M turun 3,7% setelah perusahaan mengatakan dampak tarif sebagian besar akan terasa pada paruh kedua tahun ini.

Dari 59 perusahaan pada indeks S&P 500 yang pertama kali melaporkan pendapatan kuartal kedua musim ini, 81,4% telah melampaui ekspektasi pendapatan Wall Street, menurut data LSEG I/B/E/S. 

Charles Schwab termasuk di antara yang terbaru pada hari Jumat, naik 2,9% setelah membukukan laba yang lebih tinggi. Saham Regions Financial jua melonjak 6,1% setelah menaikkan proyeksi pendapatan bunga tahun 2025. 

Namun, pekan ini menunjukkan bahwa melampaui estimasi bukanlah resep untuk perdagangan yang lebih tinggi. 

Di mana, American Express melampaui estimasi laba kuartal kedua, tetapi sahamnya turun 2,3%. Saham Netflix pun turun 5,1% meskipun kesuksesan "Squid Game" membantu perusahaan melampaui proyeksi pendapatan. Perusahaan streaming ini juga menaikkan proyeksi pendapatan tahunannya.

Boutle dari BNP mengatakan meskipun tidak semua saham individual melonjak karena laporan laba, pasar yang lebih luas terus menguat. 

Keuntungan pasar yang lebih signifikan dapat terjadi, tambahnya, jika beberapa perusahaan besar mencatatkan kinerja yang luar biasa. 

Baca Juga: IHSG Tengah Bullish, Kinerja Emiten Kuartal II-2025 Jadi Penentu Arah Selanjutnya

Saham mata uang kripto menguat setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan RUU yang akan mengembangkan kerangka regulasi untuk mata uang kripto. Dengan saham Robinhood Markets dan Coinbase Global masing-masing naik 4,1% dan 2,2%.

Dari sektor-sektor pada indeks S&P yang berada di wilayah positif, utilitas mencatat kenaikan terbesar. Kenaikan 1,7% mendorong indeks ke rekor penutupan. 

Sektor energi memimpin penurunan, setelah melemah 1%. Saham-saham tersebut terbebani oleh SLB, yang turun 3,9% setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih rendah dan prospek yang suram, dan Exxon Mobil, yang merosot 3,5% setelah kalah dalam pertempuran hukum penting atas akuisisi Hess oleh Chevron.

Untuk minggu ini, S&P 500 naik 0,59%, Nasdaq naik 1,5%, dan Dow Jones turun 0,07%.

Selanjutnya: Realisasi KUR Rp 131 T, Ini Syarat, Cara Pinjam & Tabel Angsuran KUR BRI Juli 2025

Menarik Dibaca: 30 Ucapan Selamat Hari Bhakti Adhyaksa 2025, Semangat Junjung Keadilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×