Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (23/8), didorong kenaikan saham Nvidia menjelang rilis kinerja kuartalan perusahaan.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 184,15 poin, atau 0,54% ke level 34.472,98, S&P 500 naik 48,46 poin, atau 1,10%, ke level 4.436,01 dan Nasdaq Composite naik 215,16 poin, atau 1,59%, ke level 13.721,03.
Saham Nvidia, yang merilis hasil kinerja setelah bel penutupan pasar, melonjak 9%, memperpanjang kenaikan sebesar 3,2% selama sesi reguler.
Baca Juga: Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Rabu (23/8) Dengan Fokus Pada Kinerja Nvidia
Nvidia memperkirakan pendapatan kuartal ketiga di atas target Wall Street. Perusahaan teknologi lainnya juga ikut melonjak dalam perdagangan setelah jam kerja termasuk Microsoft, yang terakhir naik sekitar 2%.
Investor yang optimistis berharap bahwa berita positif dari Nvidia dapat memperkuat penguatan saham-saham teknologi.Saham Nvidia telah naik lebih dari 220% sepanjang tahun ini.
“Bukan hanya jumlah mereka, tapi apa yang mereka katakan dalam panggilan konferensi tentang apa yang terjadi di AI akan berdampak besar pada sentimen pasar,” kata Rick Meckler, partner Cherry Lane Investments, New Jersey.
Selama sesi perdagangan, investor saham terdorong karena imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun turun dari level tertinggi dalam 16 tahun setelah data aktivitas bisnis yang lemah dari Amerika Serikat dan zona euro.
Baca Juga: Wall Street: Dow Jones dan S&P 500 Turun, Kekhawatiran Suku Bunga Meningkat
Investor akan mencermati komentar Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Jumat di konferensi Jackson Hole, untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah suku bunga bank sentral AS.
Data menunjukkan aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada bulan Agustus, dengan pertumbuhan paling lemah sejak bulan Februari, karena permintaan terhadap bisnis baru di sektor jasa mengalami kontraksi, sementara penurunan aktivitas zona euro jauh lebih dalam dari perkiraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News