Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street jatuh pada perdagangan Jumat (27/3), mengakhiri lonjakan besar selama tiga hari setelah muncul keraguan tentang nasib ekonomi Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya kasus terinfeksi virus corona di negara tersebut.
Mengutip Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 4,06% menjadi 21.636,78, sedangkan Indeks S&P 500 kehilangan 3,37% menjadi 2.541,47 dan Indeks Nasdaq Composite turun 3,79 menjadi 7.502,38.
Baca Juga: Wall Street terkoreksi setelah melesat tiga hari berturut-turut
Wall Street memperdalam penurunan pada akhir sesi perdagangan, bahkan setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui paket bantuan US$ 2,2 triliun, yang terbesar dalam sejarah Amerika, untuk membantu orang dan perusahaan mengatasi penurunan ekonomi yang disebabkan wabah virus corona dan menyediakan rumah sakit dengan kebutuhan suplai medis yang mendesak.
AS tercatat telah melampaui China dan Italia sebagai negara yang memiliki kasus virus corona terbesar. Jumlah kasus di AS telah melewati 100.000 dan kematian telah melebihi 1.500 orang.
Baca Juga: Bursa Korea melompat hampir 4% pagi ini, mengikuti jejak Dow Jones
"Kami masih belum sepenuhnya memahami tingkat dampak ekonomi," kata Massud Ghaussy, analis senior di Nasdaq IR Intelligence di New York.
"Saat ini, dari sudut pandang pembuat kebijakan, itu adalah keseimbangan relatif antara mengelola penyebaran virus dan membuka ekonomi," sambungnya.
Setelah pasar ditutup, Presiden AS Donald Trump menandatangani paket stimulus menjadi undang-undang.
Baca Juga: Ini rekomendasi saham INAF, LPPF, dan ROTI untuk Jumat (27/3)
RUU itu, bersama dengan pelonggaran kebijakan Federal Reserve yang belum pernah terjadi sebelumnya, membantu S&P 500 .SPX melonjak 10,2% untuk minggu ini, minggu terbaik sejak 2009.
Namun patokan pasar saham AS masih turun sekitar 25% dari bulan Februari.
Dalam kinerja tiga hari terkuat sejak 1931, Indeks Dow melonjak 21% dalam tiga hari berturut-turut hingga Kamis, memantapkannya di pasar bullish, menurut satu definisi yang banyak digunakan. Bahkan setelah penurunan hari Jumat, Dow berakhir 12,8% lebih tinggi, minggu terbaik sejak 1938.
Baca Juga: Dow Jones reli lebih dari 1.300 poin, mengakhiri tiga hari terkuat sejak 1931
Banyak investor melihat risiko yang kuat bahwa pasar dapat jatuh jauh lagi karena infeksi virus corona meningkat dan lebih banyak orang meninggal.
"Minggu depan akan tergantung pada apa yang terjadi selama akhir pekan," kata Lindsey Bell, kepala strategi investasi di Ally Invest.
"Jika ada percepatan besar selama akhir pekan dari kasus virus corona di New York dan negara bagian lainnya dan sistem rumah sakit terus macet, maka saya pikir ini akan menjadi minggu yang berat bagi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News