Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
"Kami masih belum sepenuhnya memahami tingkat dampak ekonomi," kata Massud Ghaussy, analis senior di Nasdaq IR Intelligence di New York.
"Saat ini, dari sudut pandang pembuat kebijakan, itu adalah keseimbangan relatif antara mengelola penyebaran virus dan membuka ekonomi," sambungnya.
Setelah pasar ditutup, Presiden AS Donald Trump menandatangani paket stimulus menjadi undang-undang.
Baca Juga: Ini rekomendasi saham INAF, LPPF, dan ROTI untuk Jumat (27/3)
RUU itu, bersama dengan pelonggaran kebijakan Federal Reserve yang belum pernah terjadi sebelumnya, membantu S&P 500 .SPX melonjak 10,2% untuk minggu ini, minggu terbaik sejak 2009.
Namun patokan pasar saham AS masih turun sekitar 25% dari bulan Februari.
Dalam kinerja tiga hari terkuat sejak 1931, Indeks Dow melonjak 21% dalam tiga hari berturut-turut hingga Kamis, memantapkannya di pasar bullish, menurut satu definisi yang banyak digunakan. Bahkan setelah penurunan hari Jumat, Dow berakhir 12,8% lebih tinggi, minggu terbaik sejak 1938.
Baca Juga: Dow Jones reli lebih dari 1.300 poin, mengakhiri tiga hari terkuat sejak 1931
Banyak investor melihat risiko yang kuat bahwa pasar dapat jatuh jauh lagi karena infeksi virus corona meningkat dan lebih banyak orang meninggal.
"Minggu depan akan tergantung pada apa yang terjadi selama akhir pekan," kata Lindsey Bell, kepala strategi investasi di Ally Invest.
"Jika ada percepatan besar selama akhir pekan dari kasus virus corona di New York dan negara bagian lainnya dan sistem rumah sakit terus macet, maka saya pikir ini akan menjadi minggu yang berat bagi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News