kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wall Street jatuh setelah kasus virus corona di AS tembus di atas 100.000


Sabtu, 28 Maret 2020 / 06:09 WIB
Wall Street jatuh setelah kasus virus corona di AS tembus di atas 100.000
ILUSTRASI. Louis, a NYSE-AMEX floor trader, works in an off-site trading office built when the New York Stock Exchange (NYSE) closed, due to the outbreak of the coronavirus disease (COVID-19), in the Brooklyn borough of New York City, U.S., March 26, 2020. REUTERS/B


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

"Kami masih belum sepenuhnya memahami tingkat dampak ekonomi," kata Massud Ghaussy, analis senior di Nasdaq IR Intelligence di New York.

"Saat ini, dari sudut pandang pembuat kebijakan, itu adalah keseimbangan relatif antara mengelola penyebaran virus dan membuka ekonomi," sambungnya.

Setelah pasar ditutup, Presiden AS Donald Trump menandatangani paket stimulus menjadi undang-undang.

Baca Juga: Ini rekomendasi saham INAF, LPPF, dan ROTI untuk Jumat (27/3)

RUU itu, bersama dengan pelonggaran kebijakan Federal Reserve yang belum pernah terjadi sebelumnya, membantu S&P 500 .SPX melonjak 10,2% untuk minggu ini, minggu terbaik sejak 2009.

Namun patokan pasar saham AS masih turun sekitar 25% dari bulan Februari.

Dalam kinerja tiga hari terkuat sejak 1931, Indeks Dow melonjak 21% dalam tiga hari berturut-turut hingga Kamis, memantapkannya di pasar bullish, menurut satu definisi yang banyak digunakan. Bahkan setelah penurunan hari Jumat, Dow berakhir 12,8% lebih tinggi, minggu terbaik sejak 1938.

Baca Juga: Dow Jones reli lebih dari 1.300 poin, mengakhiri tiga hari terkuat sejak 1931

Banyak investor melihat risiko yang kuat bahwa pasar dapat jatuh jauh lagi karena infeksi virus corona meningkat dan lebih banyak orang meninggal.

"Minggu depan akan tergantung pada apa yang terjadi selama akhir pekan," kata Lindsey Bell, kepala strategi investasi di Ally Invest.

"Jika ada percepatan besar selama akhir pekan dari kasus virus corona di New York dan negara bagian lainnya dan sistem rumah sakit terus macet, maka saya pikir ini akan menjadi minggu yang berat bagi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×