kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Wall Street: Dow Jones Cetak Rekor, Penurunan Saham Amazon Membebani Nasdaq


Kamis, 13 November 2025 / 05:00 WIB
Wall Street: Dow Jones Cetak Rekor, Penurunan Saham Amazon Membebani Nasdaq
ILUSTRASI. Indeks Utama Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (12/11/2025), dengan indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi. REUTERS/Jeenah Moon/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Utama Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (12/11/2025), dengan indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi dan Nasdaq melemah karena investor beralih dari saham-saham teknologi mahal sambil berfokus pada kemungkinan berakhirnya penutupan pemerintah AS yang bersejarah.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik 0,06% dan ditutup pada level 6.850,92. Nasdaq turun 0,26% ke level 23.406,46, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,68% ke level 48.254,82.

Enam dari 11 indeks sektor S&P 500 menguat, dipimpin oleh sektor kesehatan, yang naik 1,36%, diikuti oleh sektor keuangan yang naik 0,9%.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 17,2 miliar saham dengan rata-rata 20,5 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: Wall Street Menguat Rabu (12/11), Investor Sambut Akhir Penutupan Pemerintah AS

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) siap mengakhiri penutupan pemerintah terlama dalam sejarah AS, dengan pemungutan suara atas paket pendanaan sementara untuk memulai kembali bantuan pangan yang terganggu, membayar ratusan ribu pegawai federal, dan memulihkan sistem kendali lalu lintas udara yang lumpuh.

Namun, Presiden Donald Trump harus mengesahkan kompromi tersebut menjadi undang-undang.

"Hal itu seharusnya positif dari sudut pandang sentimen, menghilangkan salah satu risiko utama yang ada. Selain itu, berfungsinya pemerintah federal, FAA (Federal Aviation Administration), dan sistem penerbangan dengan baik sangat penting bagi operasional ekonomi riil," kata Bill Northey, direktur investasi senior di U.S. Bank Wealth Management, di Billings, Montana.

Kenaikan sekitar 3,5% masing-masing di saham Goldman Sachs dan UnitedHealth Group mengangkat Dow Jones ke rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut. Indeks ini naik sekitar 13% pada tahun 2025, tertinggal dari kenaikan hampir 17% di S&P 500.

Beberapa saham teknologi ternama di Wall Street melemah. Saham Tesla turun 2,1%, saham Palantir turun 3,6%, dan saham Oracle turun 3,9%. 

Sementara itu, saham AMD menguat 9% setelah perusahaan pengembang chip tersebut mengumumkan target pendapatan pusat data sebesar US$ 100 miliar.

"Kami telah melihat adanya pergeseran dari kepemimpinan yang didominasi Nasdaq ke area lain di pasar yang berkinerja cukup baik, seperti layanan kesehatan dan keuangan," kata Matt Stucky, kepala manajer portofolio ekuitas di Northwestern Mutual.

Baca Juga: Wall Street Rabu (12/11): Dow Jones Cetak Rekor Baru, Antusias Menanti Akhir Shutdown

"Komponen penting untuk melihat pasar melebar adalah pendapatan yang juga melebar." 

Penjualan saham Nvidia SoftBank Group senilai US$ 5,8 miliar mengguncang pasar saham pada hari Selasa, memicu kekhawatiran bahwa hiruk-pikuk seputar kecerdasan buatan mungkin telah mencapai puncaknya, terutama setelah peringatan baru-baru ini dari para petinggi bank Wall Street dan seorang penjual short selling yang terkenal. Laporan kuartalan Nvidia Rabu depan akan menjadi ujian utama sentimen investor seputar AI.

Penutupan pemerintah AS membebani perekonomian dan menciptakan kesenjangan data bagi Federal Reserve maupun para pedagang, sehingga mereka bergantung pada indikator ekonomi swasta.

Pembaruan mingguan angka penggajian awal ADP pada hari Selasa menunjukkan perusahaan swasta kehilangan rata-rata 11.250 pekerjaan per minggu selama empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober, menunjukkan berlanjutnya pelemahan di pasar tenaga kerja.

Para pedagang memperkirakan probabilitas 65% penurunan suku bunga seperempat poin pada pertemuan kebijakan moneter bulan Desember, menurut alat FedWatch CME Group.

Selanjutnya: Kenaikan Emas Dorong Laba BRMS Terus Mengilap, Begini Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Tecno Spark 40 Pro+ Pakai Layar AMOLED dengan Refresh 144 Hz,Cek Spesifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×